Metode ini memiliki beberapa keuntungan, antara lain:
Dapat menanam berbagai jenis tanaman, baik sayuran, buah, bunga, atau tanaman hias.
Dapat menyesuaikan tingkat kelembaban, suhu, dan cahaya yang dibutuhkan oleh tanaman.
Dapat mengontrol kualitas dan kuantitas hasil panen.
Dapat mengurangi biaya operasional dan pemeliharaan.
Dapat meningkatkan nilai jual produk pertanian.
Beberapa contoh aplikasi aeroponik vertikal adalah:
OnePointOne, sebuah startup yang menggunakan aeroponik vertikal untuk menanam selada, bayam, kale, dan tanaman lainnya di dalam kontainer yang dilengkapi dengan lampu LED, sensor, dan kamera. Startup ini mampu menghasilkan produk pertanian yang segar, sehat, dan berkualitas dengan efisiensi tinggi.
Aerofarms, sebuah perusahaan yang menggunakan aeroponik vertikal untuk menanam tanaman di dalam gedung-gedung tua yang tidak terpakai. Perusahaan ini mampu menghasilkan produk pertanian yang bebas pestisida, hormon, dan GMO dengan menghemat 95% air dan 390 kali lebih produktif daripada pertanian konvensional.
wartanionline.com, BALI - Festival Homestay Nusantara (FHN) 2025 yang digelar Indonesia Homestay Association (IHSA) resmi…
wartanionline.com, BALI – Homestay adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam industry pariwisata nasional. Oleh sebab…
wartanionline.com - Dalam upaya memperkuat peran petani milenial, dosen Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa, Faisal…
wartanionline.com - Kegiatan pendampingan Brigade Pangan merupakan bagian dari upaya Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa…
wartanionline.com - Sub Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), PT Perkebunan Nusantara IV menciptakan sejarah…
wartanionline.com, Jakarta, 21 Mei 2025 — PT Esandar Arthamas Berjangka (EsaFX), broker berjangka dan penyedia…
View Comments