Bangga Sebagai Petani Milenial, Ini Impian Pemuda Asal Tulungagung

TULUNGAGUNG – Menjadi pemuda yang sukses merupakan hal yang menjadi impian dan dambaan bagi semua orang. Salah satunya dirasakan Wahyu Candra, pemuda asal Desa Campurdarat kabupaten Tulungagung.

Alumni Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang ini mengaku bangga berhasil mengelola peternakan sapi. Sejak lulus ia tidak pernah mencoba untuk melamar pekerjaan sebagai karyawan di sebuah perusahaan dan memilih fokus dalam bidang pertanian dan peternakan.

Berani berbeda dengan anak muda lainnya, pria berusia 25 tahun tersebut berupaya menghapus stigma negatif dan bangga dalam berprofesi sebagai petani.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo (SYL) meyakini generasi milenial yang inovatif dan memiliki gagasan yang kreatif mampu mengawal pembangunan pertanian yang maju, mandiri, modern.

“Pemerintah Indonesia terus mendorong peran penting sektor pertanian dalam menciptakan lapangan kerja di pedesaan, meningkatkan pendapatan keluarga petani, serta memastikan ketahanan pangan nasional. Regenerasi petani merupakan harga mati yang harus segera kita realisasikan bersama,” kata Syahrul.

Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] menyatakan guna mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri dan modern, perlu dilakukan penyiapan, pencetakan SDM pertanian unggulan di antaranya melalui Young Ambassador 2022 yang diinisiasi Kementan dan Program YESS.

Dia memaparkan saat ini dibutuhkan sekelompok anak muda yang memiliki loyalitas dan integritas tinggi untuk memajukan sektor pertanian Indonesia.

“Sudah saatnya pertanian dikelola oleh generasi milenial yang menggunakan kreativitas dan inovasinya sehingga pertanian ke depan menjadi pertanian modern yang tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya tetapi juga berorientasi ekspor,” papar Dedi.

Menurutnya, sebagai Young Ambassador wajib melakukan penyebaran informasi melalui media sosial pribadi dan resmi milik Kementan, tentang pengalaman dan keberhasilan usaha di sektor pertanian sehingga terjadi resonansi bagi generasi milenial lainnya seperti yang telah dilakukan oleh Wahyu Candra Nugraha Young Ambassador asal Tulung Agung, Jatim.

“Sebagai Young Ambassador, wajib mempromosikan dunia pertanian untuk meningkatkan citra dan memotivasi kaum muda back to agriculture. Ingat pangan adalah kebutuhan pokok dan dibutuhkan manusia setiap hari. Kita membutuhkan petani dan wirausahawan pertanian dan 10 hingga 20 tahun ke depan, masa depan kita di tangan mereka,” kata Dedi.

Ditemui disela-sela acara Bazar Pangan Murah dalam rangka hari jadi Kabupaten Tulungagung ke 817 di Dinas Ketahanan Pangan Kab. Tulungagung (01/11), Wahyu mengaku sejak lulus kuliah, ia tidak pernah melamar pekerjaan ke perusahaan manapun.

“Saya tidak mengambil kerja ke mana-mana. fokus mengembangkan dunia yang saya senangi, yaitu pertanian dan peternakan. Awal menekuni usaha peternakan sapi dimulai dari memelihara satu ekor sapi dan saat ini telah berkembang menjadi 10 ekor sapi setelah menjadi salah satu penerima manfaat program Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS) dari Kementan”, jelasnya.

Disinggung perihal stigma negatif dan image kuno yang disematkan kepada petani, dia tak memungkiri perasaan tersebut masih sering muncul dalam benaknya. Namun, dia meyakini bahwasanya apa yang digelutinya kini merupakan pekerjaan mulia. Karena tidak hanya mencukupi kebutuhan diri sendiri, tetapi juga untuk kebutuhan orang lain.

“Teman-teman saya kerja di perkantoran, di pabrik, dan di BUMN. Waktu melihat itu, dalam hati saya bilang, kok keren ya bisa berseragam gitu. Namun, ini jalan saya dan merasa ini merupakan pekerjaan yang mulia,” pungkasnya.

Hadir membuka acara tersebut, Bupati Tulungagung Maryoto Birowo didampingi jajaran pejabat daerah yang tak hentinya mendukung hadirnya petani millenial di kabupaten Tulungagung. Produk yang dipamerkan diantaranya adalah tanaman buah, sayur, hortiktura, olahan pertanian dan olahan peternakan yang diproduksi oleh para penerima manfaat YESS.

Di tempat sama, Koordinator District Implementation Team (DIT) Tulung Agung, Edy Purwo Santosa menuturkan dengan adanya program YESS ini sebenarnya dalam upaya mencetak wirausaha muda di bidang pertanian.

Dengan terpilihnya penerima manfaat program YESS menjadi salah satu Young Ambassador diharapkan dapat memberikan motivasi kepada generasi muda yang ada di Kabupaten Tulungagung agar minat dalam menekuni menjadi seorang wirausaha muda di bidang pertanian.

Komentar