Brotowali: Panduan dan Budidaya Tanaman Herbal Kaya Manfaat
wartanionline.com – Brotowali (Tinospora crispa) adalah tanaman herbal yang dikenal memiliki banyak manfaat kesehatan. Tanaman ini sering digunakan dalam pengobatan tradisional untuk berbagai penyakit. Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari brotowali, budidaya yang tepat sangat penting. Berikut adalah panduan budidaya brotowali yang dapat membantu Anda menanam tanaman ini dengan sukses:
Lokasi: Brotowali dapat tumbuh dengan baik di daerah beriklim tropis dengan ketinggian hingga 800 meter di atas permukaan laut. Tanaman ini membutuhkan sinar matahari yang cukup, tetapi juga toleran terhadap naungan sebagian.
Persiapan Lahan: Bersihkan lahan dari gulma dan tanaman liar. Gemburkan tanah dengan cara dicangkul atau dibajak hingga kedalaman 20-30 cm. Tambahkan pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang untuk meningkatkan kesuburan tanah.
Bibit brotowali dapat diperoleh dari stek batang atau biji. Namun, stek batang lebih umum digunakan karena lebih cepat tumbuh dan lebih mudah dalam perawatannya.
Cara Membuat Stek:
Waktu Penanaman: Penanaman sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan untuk memanfaatkan ketersediaan air yang cukup.
Cara Menanam:
Penyiraman: Brotowali membutuhkan penyiraman yang cukup, terutama pada musim kemarau. Siram tanaman secara rutin, namun hindari genangan air yang dapat menyebabkan akar membusuk.
Pemupukan: Tambahkan pupuk organik atau pupuk NPK setiap 2-3 bulan sekali untuk memastikan nutrisi yang cukup bagi tanaman. Pupuk dapat diberikan dengan cara ditabur di sekitar tanaman atau dilarutkan dalam air dan disiramkan.
Penyiangan: Lakukan penyiangan secara rutin untuk menghindari persaingan antara brotowali dengan gulma yang dapat mengurangi pertumbuhan tanaman.
Brotowali relatif tahan terhadap hama dan penyakit. Namun, pemantauan secara rutin tetap diperlukan untuk memastikan tanaman tetap sehat. Jika ditemukan serangan hama atau gejala penyakit, lakukan tindakan pengendalian dengan pestisida nabati atau kimia sesuai kebutuhan.
Brotowali biasanya dapat dipanen setelah 6-12 bulan setelah tanam, tergantung kondisi pertumbuhan dan tujuan penggunaan.
Cara Panen:
Pasca Panen:
wartanionline.com - Melalui program Praktek Kerja Lapangan (PKL) II, Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa…
wartanionline.com, Halmahera Barat – Laut membisikkan kisah leluhur, gunung berdiri gagah menjaga bentang tanah, dan…
wartanionline.com - Saat mendengar kata "anggur," kebanyakan orang langsung membayangkan buah manis berwarna ungu atau…
wartanionline.com, Jakarta – Pemerintah mencatatkan sejarah baru dalam tata kelola pangan nasional. Untuk pertama kalinya…
wartanionline.com - Di tengah derasnya arus transformasi digital, kecepatan dan kualitas bukan lagi sekadar nilai…
wartanionline.com - Peneliti mengungkap tanah pertanian menyimpan mikroplastik 23 kali lipat lebih banyak dibanding lautan.…
View Comments