Budidaya ikan sidat atau yang dikenal sebagai Unagi di Jepang, tidak hanya menjadi kegiatan ekonomis yang menjanjikan, tetapi juga menawarkan peluang pasar yang luas.
Dengan kemiripannya dengan belut dan kandungan nutrisinya yang melimpah, ikan sidat menjadi favorit di kalangan masyarakat Jepang.
Cara budidaya ikan sidat cukup menarik, terutama mengingat popularitasnya dan peluang pasar yang terbuka lebar.
Ikan sidat dapat dibudidayakan dengan cara yang relatif tidak rumit, mirip dengan budidaya ikan air tawar lainnya.
Dirangkum dari berbagai sumber, ini panduan budidaya ikan sidat bagi pemula.
Cara Budidaya Ikan Sidat
Langkah pertama dalam budidaya ikan belut Jepang adalah pemilihan jenis kolam.
Pilihan kolam tanah, beton, atau terpal memberikan fleksibilitas tergantung pada sumber daya dan anggaran yang tersedia.
Penggunaan kolam beton atau terpal memiliki keunggulan dalam mengontrol ekosistem hidup ikan sidat yang peka terhadap perubahan lingkungan.
Selanjutnya, suhu kolam memegang peranan penting.
Suhu optimal untuk budidaya ikan belut Jepang berkisar antara 28 hingga 30 derajat Celcius.
Kontrol suhu ini menjadi kunci untuk pertumbuhan optimal dan keberhasilan budidaya.
Perhatian pada kadar oksigen dalam air juga krusial. Kandungan oksigen terlarut minimal yang baik untuk ikan sidat adalah lebih dari 5 MG per liter.
Kadar ini mendukung pertumbuhan optimal ikan sidat, terutama dalam lingkungan tropis atau perairan laut.
Proses penyiapan bibit menjadi langkah selanjutnya. Mendapatkan bibit ikan sidat bisa menjadi tantangan, sebagian besar bersumber dari tangkapan alam.
Bibit sidat memiliki ukuran kecil dan tubuh transparan yang dikenal sebagai Gles air.
Selanjutnya, penaburan benih sidat dilakukan dalam dua tahap.
Tahap pertama dilakukan pada kolam fiberglass dengan bentuk bulat, dan tahap kedua dilakukan setelah sidat mencapai usia 3 bulan.
Tahap pembesaran dilakukan pada kolam khusus dengan kepadatan tebar yang sesuai.
Pakan ikan sidat dapat berupa pakan alami seperti plankton atau cacing sutra, atau pakan buatan berupa pelet dengan kandungan protein minimal 40%.
Proses penggantian air dengan sistem resirkulasi, penyesuaian suhu, dan pemeliharaan kondisi air yang baik menjadi langkah penting dalam keseluruhan proses budidaya.
Langkah terakhir adalah panen sidat. Sidat yang siap panen memiliki bobot sekitar 180-200 gram per ekor dan dapat dilakukan secara bertahap atau serentak tergantung pada preferensi budidaya.
Panduan ini memberikan gambaran menyeluruh tentang cara budidaya ikan sidat yang efektif, terutama untuk para pemula yang tertarik menjalankan usaha budidaya ikan yang menjanjikan.***
Komentar