Hal ini dapat mengakibatkan gangguan pada organisme air dan dapat mengancam keberlangsungan hidup ikan, tanaman air dan makhluk hidup lainnya yang hidup di dalam air.
Tak hanya itu, pupuk kimia yang terlalu banyak digunakan juga dapat meningkatkan emisi gas rumah kaca dan merusak lapisan ozon.
Proses produksi pupuk kimia memerlukan konsumsi energi yang tinggi, yang menghasilkan emisi gas rumah kaca seperti karbon dioksida dan metana.
Gas-gas tersebut nyatanya akan dapat berkontribusi pada pemanasan global dan perubahan iklim.
Bahkan, pupuk kimia ini juga dapat mengandung bahan-bahan yang merusak lapisan ozon, seperti klorin dan bromin, yang dapat meningkatkan tingkat kerusakan pada lapisan ozon di atmosfer.
Tak hanya berdampak negatif pada lingkungan pertanian dan sekitarnya, nyatanya penggunaan pupuk kimia juga dapat menyebabkan kesehatan manusia terancam.
Kita tahu jika pupuk kimia ini mengandung bahan kimia berbahaya, dimana paparan terhadap bahan kimia tersebut dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh dan masalah kesehatan.
wartanionline.com - Peneliti mengungkap tanah pertanian menyimpan mikroplastik 23 kali lipat lebih banyak dibanding lautan.…
wartanionline.com - Pemerintah Desa Welado, Kecamatan Ajangale, Kabupaten Bone, menggelar Rembug Tani atau dalam Bahasa…
wartanionline.com - Menjelang Hari Raya Idul Adha, suasana penuh kegembiraan menyelimuti pasar-pasar ternak, desa-desa, hingga…
wartanionline.com, BALI - Para peserta Festival Homestay Nusantara (FHN) 2025 melakukan kunjungan ke Desa Panji…
wartanionline.com, BALI - Perhelatan Festival Homestay Nusantara (FHN) 2025 yang berlangsung di Buleleng, Bali, dimeriahkan…
wartanionline.com, BALI - Indonesia Homestay Association (IHSA) melakukan gebrakan dengan menjalin MoU bersama Airbnb saat…
View Comments