Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan tempat yang teduh dan ventilasi yang baik untuk ternak.
Selain itu, pengaturan sistem pengairan yang baik juga diperlukan agar hewan ternak tetap mendapatkan pasokan air yang cukup.
Dalam kondisi kekeringan yang parah, peternak dapat mempertimbangkan penggunaan teknologi seperti sumur bor atau kolam penampungan air hujan untuk memastikan ketersediaan air yang mencukupi.
Selain itu, pemberian pakan ternak juga perlu dioptimalkan. Kekurangan rumput dan hijauan di musim kering dapat diatasi dengan pemberian pakan tambahan yang kaya nutrisi.
Peternak dapat berkonsultasi dengan ahli nutrisi ternak untuk merancang formulasi pakan yang sesuai dengan kebutuhan ternak dan meminimalisir dampak El Nino terhadap kesehatan dan produksi ternak.
Para peternak juga perlu memantau perkembangan cuaca dan mendapatkan informasi terkini mengenai prediksi El Nino dari lembaga terkait seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Dengan mengetahui perkiraan intensitas dan durasi El Nino, peternak dapat membuat perencanaan yang lebih baik dalam menghadapi dampak yang mungkin terjadi.
wartanionline.com - Peneliti mengungkap tanah pertanian menyimpan mikroplastik 23 kali lipat lebih banyak dibanding lautan.…
wartanionline.com - Pemerintah Desa Welado, Kecamatan Ajangale, Kabupaten Bone, menggelar Rembug Tani atau dalam Bahasa…
wartanionline.com - Menjelang Hari Raya Idul Adha, suasana penuh kegembiraan menyelimuti pasar-pasar ternak, desa-desa, hingga…
wartanionline.com, BALI - Para peserta Festival Homestay Nusantara (FHN) 2025 melakukan kunjungan ke Desa Panji…
wartanionline.com, BALI - Perhelatan Festival Homestay Nusantara (FHN) 2025 yang berlangsung di Buleleng, Bali, dimeriahkan…
wartanionline.com, BALI - Indonesia Homestay Association (IHSA) melakukan gebrakan dengan menjalin MoU bersama Airbnb saat…
View Comments