Fungisida Adalah? Inilah Tips Memilih dan Menggunakannya

Fungisida adalah pestisida yang secara spesifik dapat membunuh atau menghambat cendawan penyebab penyakit pada tanaman.

Cendawan atau fungi dalam dunia pertanian ini merupakan sesuatu yang merugikan, merusak kualitas panen dan juga menurunkan hasil panen.

Fungisida ini dapat berbentuk cair, gas, butiran hingga serbuk dan yang paling sering digunakan adalah yang berbentuk cair.

Penggunaan fungisida ini bertujuan untuk membunuh fungi penyebab penyakit pada tanaman, tetapi disamping itu fungisida juga dapat untuk membunuh fungi yang menguntungkan seperti mikoriza.

Fungisida ini tentu saja memiliki berbagai jenis dan dengan komposisi yang berbeda beda hingga fungsi yang berbeda juga.

Sehingga penggunaan fungisida ini haruslah tepat pada jenis penyakit dan tanaman yang akan diberikan fungisida. Beberata contoh fungisida yang sering digunakan, yaitu:

  • Dithane M-45.
  • Antracol.
  • Tiflo.
  • Manzante-200.
  • Olympic 56 WP.
  • Benlate.
  • Benlate T-20.
  • Daconil.
  • Ridomil.
  • Topsin-M.

Perlu diketahui, penggunaan fungisida sintesis yang secara berlebihan dan terus menerus ini dapat menimbulkan resistensi pathogen, keracunan pada manusia hingga berpengaruh buruk terhadap lingkungan.

Penggunaan yang sintetis ini dapat digantikan dengan menggunakan pengendali hayati atau fungisida alami yang lebih ramah lingkungan, seperti dari mikroba antagonis dan ekstrak tumbuhan.

Secara umum, fungisida ini dapat dibagi berdasarkan cara kerjanya di dalam tubuh tanaman sasaran yang diaplikasikan, yaitu:

1. Sistemik

Jenis ini jika disemprotkan ke tanaman akan dapat diserap dan didistribusikan ke seluruh bagian tanaman melalui jaringan tanaman.

2. Non Sistemik

Jenis ini tidak dapat diserap dan ditranslokasikan di dalam jaringan tanaman. Umumnya, jenis fungisida ini hanya membentuk lapisan penghalang di permukaan tanaman (pada umumnya daun) tempat di mana ia disemprotkan.

Tips Memilih dan Menggunakan Fungisida

Untuk memilih satu di antara jenis fungisida sistemik maupun kontak, kamu harus memahami terlebih dahulu jenis OPT yang sedang mengganggu tanaman.

Hal ini dikarenakan, setiap OPT atau Organisme Pengganggu Tanaman ini memiliki tipe serangan yang spesifik.

Apabila kamu sudah yakin dengan jenis OPT yang ada, maka kamu bisa menentukan yang sesuai.

Umumnya, sistemik ini dapat diaplikasikan sejak tanaman berada pada masa pertumbuhan awal.

Karena, jenis yang sistemik ini bekerja dengan cara masuk ke jaringan sel sehingga tanaman yang masih dalam kondisi rentan dapat terlindungi dari serangan jamur pantogen.

Fungisida sistemik pasti cocok digunakan jika kamu ingin melakukan tindakan pencegahan atau preventif.

Sementara, jenis yang kontak ini biasanya diterapkan dan akan efektif bekerja jika OPT yang mengganggu tidak bersembunyi serta tidak mmepunyai mobilitas tinggi.

Misalnya, seperti kutu daun dan juga semut, karena jenis pestisda tersebut tersebut akan bekerja secara efektif jika terkena langsung dengan OPT yang ada.

Komentar