Dalam acara Mentan Sapa Petani dan Penyuluh (MSPP) Volume 14, Jumat (14/04/2023) di AOR BPPSDMP, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan sampai dengan saat ini pupuk sudah memberikan kontribusi 15 sampai 75 persen terhadap tingkat produktivitas. Penggunaan pupuk berlebihan berakibat pemborosan dan tanaman sekuler kadar air tinggi.
“Gunakan pupuk secukupnya jangan berlebihan karena apabila berlebihan akan menurunkan produktivitas tanaman dan menyebabkan hama penyakit semakin meningkat”, ujar Kabadan Dedi.
Menurut Narasumber MSPP merupakan Penyuluh Pertanian Kabupaten Parigi Moutong, I Ketut Edi Sukarma menjelaskan bagaimana pembuatan pupuk kompos yang berasal dari kotoran Sapi.
“Bahan formulasi kompos sapina antara lain arang atau abu sekam, kotoran sapi, urine sapi, EM4, Molase, yakult dan air sesuai dengan kebutuhan”, jelas I Ketut Edi Sukarma.
Kompos sapina merupakan formulasi dari Kohe Sapi dan arang sekam atau abu sekam yang telah di fermentasikan dengan bahan dekomposer melalui aktifitas mikroba serta unsur dari urine sapi diproses selama 14 hari, jelasnya.
wartanionline.com, Halmahera Barat – Laut membisikkan kisah leluhur, gunung berdiri gagah menjaga bentang tanah, dan…
wartanionline.com - Saat mendengar kata "anggur," kebanyakan orang langsung membayangkan buah manis berwarna ungu atau…
wartanionline.com, Jakarta – Pemerintah mencatatkan sejarah baru dalam tata kelola pangan nasional. Untuk pertama kalinya…
wartanionline.com - Di tengah derasnya arus transformasi digital, kecepatan dan kualitas bukan lagi sekadar nilai…
wartanionline.com - Peneliti mengungkap tanah pertanian menyimpan mikroplastik 23 kali lipat lebih banyak dibanding lautan.…
wartanionline.com - Pemerintah Desa Welado, Kecamatan Ajangale, Kabupaten Bone, menggelar Rembug Tani atau dalam Bahasa…