Lebih lanjut Dedi Nursyamsi berterima kasih kepada Pemda, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota dan KTNA agar seluruh kegiatan dikordinasikan dan dibuat paket diseminasi disiapkan dan dikordinasikan dengan baik karena tidak semua petani dapat hadir.
“Diperlukan kerjasama untuk disiminasi sehingga informasi lebih bermanfaat dan mencerdaskan petani kita, untuk gelaran teknologi demplot yang melibatkan tanaman memerlukan waktu dan energi yang luar biasa”, ungkapnya.
Sedangkan Kepala Pusat Penyuluhan, Bustanul Arifin Caya pada kesempatan tersebut mengatakan bahwa gelaran teknologi harus mendapat perhatian yang lebih, untuk itu harus dilakukan pengawalan terhadap penanggung jawab sesuai SK yang ada.
Diperlukan rapat internal antar bidang yang ada sehingga kegiatan dapat berjalan dengan baik dan terkordinasikan, ujar Bustanul.
Menurut Sekretaris BPPSDMP, Siti Munifah mengatakan bahwa diperlukan pemetaan lokasi untuk gelar teknologi pertanian.
“Gelar teknologi memerlukan pemetaan untuk komoditas dan tanaman yang ada, karena batas waktu 5 bulan jadi harus dicari tanaman yang sudah panen dan sebaiknya tamu ASEAN, organisasi nasional serta negara korea selatan dan jepang juga diundang dalam kegiatan PENAS Petani Nelayan XVI”, ujar Siti Munifah.
wartanionline.com - Saat mendengar kata "anggur," kebanyakan orang langsung membayangkan buah manis berwarna ungu atau…
wartanionline.com, Jakarta – Pemerintah mencatatkan sejarah baru dalam tata kelola pangan nasional. Untuk pertama kalinya…
wartanionline.com - Di tengah derasnya arus transformasi digital, kecepatan dan kualitas bukan lagi sekadar nilai…
wartanionline.com - Peneliti mengungkap tanah pertanian menyimpan mikroplastik 23 kali lipat lebih banyak dibanding lautan.…
wartanionline.com - Pemerintah Desa Welado, Kecamatan Ajangale, Kabupaten Bone, menggelar Rembug Tani atau dalam Bahasa…
wartanionline.com - Menjelang Hari Raya Idul Adha, suasana penuh kegembiraan menyelimuti pasar-pasar ternak, desa-desa, hingga…