Hama Buah Naga: Jenis, Dampak, dan Strategi Pengendalian Efektif
wartanionline.com – Buah naga (Hylocereus spp.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang semakin populer di Indonesia karena nilai ekonominya yang tinggi dan kandungan gizinya yang bermanfaat. Namun, budidaya buah naga tidak lepas dari ancaman berbagai hama yang dapat menurunkan kualitas dan produktivitas tanaman. Mengenal jenis-jenis hama buah naga dan cara pengendaliannya sangat penting bagi petani untuk menjaga hasil panen yang optimal.
Kutu putih adalah hama kecil berwarna putih yang menyerupai kapas. Hama ini menghisap cairan tanaman dan biasanya ditemukan di bagian batang atau kuncup buah naga. Serangan kutu putih dapat menyebabkan tanaman menjadi lemah, pertumbuhan terhambat, dan munculnya embun jelaga akibat jamur yang tumbuh di cairan manis (honeydew) yang dikeluarkan kutu.
Pengendalian:
Pemangkasan bagian tanaman yang terserang.
Penyemprotan insektisida berbahan aktif imidakloprid atau abamektin.
Menggunakan musuh alami seperti kumbang Coccinellidae (kumbang ladybug).
Ulat ini menyerang buah naga dengan cara menggerek buah dan memakan dagingnya dari dalam, menyebabkan kerusakan fisik dan pembusukan.
Pengendalian:
Sanitasi kebun dengan membuang buah yang terserang.
Penggunaan perangkap feromon untuk memantau dan mengurangi populasi.
Aplikasi insektisida secara selektif saat populasi tinggi.
Lalat buah bertelur di dalam buah naga, dan larvanya akan memakan isi buah sehingga menyebabkan pembusukan dari dalam. Hama ini sangat merugikan karena sering menyebabkan kerusakan total pada buah.
Pengendalian:
Penggunaan perangkap metil eugenol untuk menarik dan menangkap lalat jantan.
Pembungkusan buah sejak dini menggunakan kantong kertas atau plastik berlubang.
Pemanenan buah secara tepat waktu untuk menghindari telur lalat menetas di kebun.
Tungau merah menyerang bagian batang dan daun muda. Gejalanya berupa bintik-bintik kekuningan yang menyebabkan jaringan tanaman mati dan kering. Serangan berat menyebabkan daun rontok dan tanaman tidak produktif.
Pengendalian:
Menjaga kelembaban kebun agar tidak terlalu kering.
Penyemprotan akarisida jika populasi tungau tinggi.
Pengendalian hama buah naga sebaiknya dilakukan secara terpadu (PHT – Pengendalian Hama Terpadu), dengan langkah-langkah berikut:
Sanitasi kebun: Buang bagian tanaman atau buah yang terserang.
Monitoring hama secara rutin: Lakukan pengamatan berkala terhadap gejala serangan.
Rotasi insektisida: Gunakan berbagai jenis bahan aktif untuk mencegah resistensi hama.
Pemanfaatan musuh alami: Konservasi predator dan parasitoid alami di sekitar kebun.
Pengelolaan lingkungan kebun: Jaga kebersihan dan kelembaban sesuai kebutuhan tanaman.
wartanionline.com - Melalui program Praktek Kerja Lapangan (PKL) II, Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa…
wartanionline.com, Halmahera Barat – Laut membisikkan kisah leluhur, gunung berdiri gagah menjaga bentang tanah, dan…
wartanionline.com - Saat mendengar kata "anggur," kebanyakan orang langsung membayangkan buah manis berwarna ungu atau…
wartanionline.com, Jakarta – Pemerintah mencatatkan sejarah baru dalam tata kelola pangan nasional. Untuk pertama kalinya…
wartanionline.com - Di tengah derasnya arus transformasi digital, kecepatan dan kualitas bukan lagi sekadar nilai…
wartanionline.com - Peneliti mengungkap tanah pertanian menyimpan mikroplastik 23 kali lipat lebih banyak dibanding lautan.…
View Comments