Site icon

IFAD Apresiasi Kementan Cetak Petani Muda Produktif

peninjauan pelaksanaan Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services. (Sumber Humas POlbangtan Gowa)

wartanionline.com, GOWA – Kementerian Pertanian (Kementan) kembali mendapat apresiasi dunia internasional. Associate Vice President Department for Country Operations International Fund for Agricultural Development (IFAD), Donal Brown, dan Director Chief Risk Officer IFAD, Jose Molina melakukan kunjungan resmi ke Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa, Sulawesi Selatan, Jumat (24/10).

peninjauan pelaksanaan Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services. (Sumber Humas Polbangtan Gowa)

Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian peninjauan pelaksanaan Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS), hasil kerja sama strategis antara Kementan dan IFAD. Program ini sukses membina ratusan ribu petani muda di 4 provinsi dan 19 kabupaten. Provinsi tersebut antara lain Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, mengungkapkan sektor pertanian semakin diminati anak muda. Menurutnya, minat milenial di sektor pertanian menunjukkan keberhasilan transformasi pertanian tradisional menuju pertanian modern yang digerakkan teknologi dan efisiensi produksi.

Senada dengan hal itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), menegaskan bahwa semangat modernisasi dan kewirausahaan yang digaungkan Menteri Pertanian sejalan dengan capaian Program YESS. “Menjelang berakhirnya proyek ini pada Desember 2025, kami bangga melihat dampak nyata YESS. Kami dengan senang hati melaporkan bahwa sebanyak 198.556 pemuda di wilayah pedesaan telah dijangkau melalui program ini. Di antara mereka, 79.838 telah mengembangkan usaha berbasis pertanian, dan 59.628 telah mengalami peningkatan pendapatan,” ujarnya.

Dalam kunjungan tersebut, rombongan IFAD didampingi oleh Kepala BPPSDMP, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Direktur Polbangtan Gowa, Project Manager YESS, serta Project Manager YESS PPIU Sulawesi Selatan.

Rangkaian kegiatan diawali dengan prosesi tanam dan panen kakao di lahan Teaching Factory (TEFA) Polbangtan Gowa, yang sejak tahun 2020 telah dikembangkan melalui dukungan Program YESS. Inisiatif TEFA ini sejalan dengan potensi Sulawesi Selatan sebagai salah satu sentra produksi kakao terbesar di Indonesia.

Sebagai unit kerja yang menaungi pelaksanaan Program YESS, Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) di bawah BPPSDMP menegaskan komitmennya untuk terus mendorong partisipasi generasi muda di sektor pertanian. “Kami ingin memastikan generasi muda siap menjadi pelaku utama pertanian yang mandiri, inovatif, dan berdaya saing global,” ujarnya.

“Melalui Teaching Factory, mahasiswa dapat belajar secara langsung bagaimana industri pertanian bekerja, mulai dari budidaya hingga pengolahan hasil. Ini merupakan langkah nyata dalam mencetak generasi petani muda yang siap terjun langsung ke dunia industri yang sesungguhnya,” ujar Project Manager YESS Miko Harjanti.

Rombongan juga meninjau nursery kakao dan laboratorium pengolahan kakao yang dilengkapi dengan mesin pengupas, pengering, hingga pengemasan produk. Kegiatan ini menunjukkan sinergi antara pendidikan vokasi dan praktik wirausaha berbasis komoditas unggulan daerah.

Usai peninjauan lapangan, rombongan disambut dengan tarian Angngaru dan melanjutkan kunjungan ke pameran penerima manfaat Program YESS. Acara dilanjutkan dengan sesi dialog interaktif antara tim IFAD, manajemen Program YESS, mahasiswa Polbangtan, dan penerima manfaat program dari berbagai daerah. Beberapa perwakilan penerima manfaat yang hadir antara lain Mega (Young Ambassador Agriculture, ekspor gula aren – Jawa Timur), Dzikri (penerima hibah individu, ekspor keripik sayur dan buah – Jawa Timur), Dani Muhammad (hibah klaster Kopi Bunar – Jawa Barat), Mukhlis (hibah klaster puyuh – Sulawesi Selatan), dan Ferdy Aditya (penerima manfaat ikubator Bisnis, hidroponik – Kalimantan Selatan).

“Berkat Program YESS, usaha kami kini mampu menandatangani kontrak ekspor gula aren ke Malaysia sebesar 5 ton per bulan. Terima kasih YESS dan IFAD. Alhamdulillah, potensi kecil dari desa kami bisa digali dan menjadikannya peluang besar,” ujar Mega dengan penuh semangat.

Associate Vice President IFAD, Donal Brown, menyampaikan apresiasinya terhadap capaian YESS. “Kami bangga melihat bagaimana Program YESS mengubah kehidupan generasi muda di pedesaan. Ini contoh nyata kolaborasi internasional yang berdampak,” ujarnya. Ia pun memberikan inspirasi kepada para penerima manfaat serta mahasiswa untuk terus semangat belajar.

Kolaborasi Kementan dan IFAD dalam Program YESS telah membuktikan bahwa sinergi internasional dapat menghasilkan dampak nyata bagi pembangunan pedesaan. Semangat ini akan terus diperkuat untuk mencetak lebih banyak wirausaha muda pertanian yang mampu membawa perubahan positif bagi bangsa.

Exit mobile version