Hortikultura di abad ke-21 (Foto: Canva - naidokdin).
Inovasi baru Hortikultura di abad ke 21. Hortikultura, sebagai cabang ilmu pertanian yang berkaitan dengan budidaya tanaman hias dan tanaman pangan, terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman.
Di era abad ke-21, hortikultura tidak hanya sekadar mencakup penanaman tanaman di kebun tradisional.
Tetapi juga mencakup inovasi-inovasi modern yang mencerminkan teknologi dan pemahaman ilmiah yang lebih mendalam.
Berikut ini 5 evolusi hortikultura dari kebun tradisional hingga inovasi-inovasi modern yang mencakup teknologi canggih dan pemahaman ilmiah yang lebih dalam.
Dalam beberapa tahun terakhir, kebun pintar atau smart gardening telah menjadi tren di kalangan para penggemar hortikultura.
Teknologi sensor, pengendalian otomatis, dan pemantauan jarak jauh memungkinkan para petani amatir atau bahkan yang tidak memiliki pengalaman bertani untuk mengelola kebun mereka secara efisien.
Aplikasi seluler dan perangkat pintar memungkinkan pemantauan tanaman, penyiraman otomatis berdasarkan kelembaban tanah, dan bahkan memberikan rekomendasi nutrisi yang tepat.
Dengan lahan yang semakin terbatas di perkotaan, pertanian vertikal menjadi solusi inovatif untuk memenuhi kebutuhan pangan lokal.
Tanaman ditanam secara vertikal, menggunakan ruang secara efisien, dan sering kali diintegrasikan dalam gedung-gedung tinggi.
Ini tidak hanya meningkatkan ketersediaan tanaman di perkotaan tetapi juga mengurangi ketergantungan pada transportasi untuk memasok produk pertanian.
Selanjutnya ada Agrovoltaik yang merupakan konsep yang menggabungkan pertanian dengan pembangkit listrik tenaga surya.
Pertanian tradisional seringkali memanfaatkan lahan yang luas, tetapi agrovoltaik memanfaatkan lahan tersebut secara ganda dengan menempatkan panel surya di atas lahan pertanian.
Hal ini tidak hanya menghasilkan energi terbarukan tetapi juga memberikan keuntungan kepada petani dengan memberikan perlindungan sinar matahari berlebih dan menciptakan kondisi mikro yang lebih baik untuk tanaman.
Teknik pemuliaan tanaman terus berkembang, dan CRISPR-Cas9 telah membuka pintu untuk pemuliaan yang lebih presisi.
Dengan teknik ini, gen tanaman dapat dimodifikasi dengan akurasi tinggi, menghasilkan tanaman yang lebih tahan terhadap penyakit.
Selain itu menjadi lebih produktif, dan bahkan dapat disesuaikan dengan kondisi lingkungan tertentu.
Kebun raya dan taman botani menjadi pusat konservasi untuk berbagai spesies tanaman.
Selain menjadi tempat rekreasi, kebun raya dan taman botani memiliki peran penting dalam melestarikan keanekaragaman hayati.
Program pemuliaan dan reintroduksi tanaman langka seringkali dilakukan di tempat-tempat ini untuk menjaga ketahanan genetik dan ekologi.
Hortikultura abad ke-21 tidak hanya mencakup produksi pangan, tetapi juga melibatkan teknologi, keberlanjutan, dan perlindungan lingkungan.
Melalui inovasi-inovasi ini, hortikultura berperan penting dalam memenuhi kebutuhan pangan dunia sambil tetap menjaga keberlanjutan lingkungan.***
wartanionline.com - Bunga potong bukan sekadar hiasan mereka adalah simbol kemeriahan, keindahan, dan cinta. Tak…
wartanionline.com - Melalui program Praktek Kerja Lapangan (PKL) II, Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa…
wartanionline.com, Halmahera Barat – Laut membisikkan kisah leluhur, gunung berdiri gagah menjaga bentang tanah, dan…
wartanionline.com - Saat mendengar kata "anggur," kebanyakan orang langsung membayangkan buah manis berwarna ungu atau…
wartanionline.com, Jakarta – Pemerintah mencatatkan sejarah baru dalam tata kelola pangan nasional. Untuk pertama kalinya…
wartanionline.com - Di tengah derasnya arus transformasi digital, kecepatan dan kualitas bukan lagi sekadar nilai…
View Comments