Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman dalam ruangan memiliki potensi untuk menyerap senyawa gas, termasuk senyawa organik VOCs.
Selain itu, tanaman juga terbukti mampu mengurangi konsentrasi senyawa penyebab kanker hingga di bawah 20% dari tingkat awal.
Tiga jenis tanaman yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu tanaman sirih gading (Epipremnum aureum), singonium/arrowhead (Syngonium podophyllum), dan spider plant alias lili paris (Chlorophytum comosum), berhasil mengurangi jumlah senyawa organik VOC yang signifikan dari uap bensin.
Fraser Torpy, seorang ilmuwan lingkungan dari UTS, menjelaskan bahwa penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sembilan kotak perspex khusus.
Dalam kotak-kotak tersebut, beberapa di antaranya diisi dengan empat tanaman, sementara yang lain tidak diisi tanaman sama sekali.
Sejumlah kecil bensin kemudian dilepaskan ke dalam kotak, dan para peneliti mengukur tingkat gas yang ada di dalamnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam jangka waktu 8 jam, tanaman mampu menghilangkan hingga 43% dari total VOCs yang ada.
wartanionline.com - Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa kembali melaksanakan proses seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB)…
wartanionline.com - Bunga matahari (Helianthus annuus) bukan hanya tanaman cantik yang mencuri perhatian di taman,…
wartanionline.com - Siapa sangka, limbah dapur, sisa sayur, atau sampah organik lainnya bisa diubah menjadi…
wartanionline.com - Bunga potong bukan sekadar hiasan mereka adalah simbol kemeriahan, keindahan, dan cinta. Tak…
wartanionline.com - Melalui program Praktek Kerja Lapangan (PKL) II, Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa…
wartanionline.com, Halmahera Barat – Laut membisikkan kisah leluhur, gunung berdiri gagah menjaga bentang tanah, dan…