Lebih lanjut Dedi menjelaskan jika penggunaan bahan agrokimia dapat membuat lingkungan tercemar sehingga produktivitas tanaman akan turun kembali. Kita harus bijak menggunakan lingkungan kita. Bumi ini bukan milik kita, bumi ini adalah titipan untuk anak cucu kita. Kita harus menjaga dengan sebaik-baiknya.
“Mari genjot produktivitas pertanian namun jangan membuat lingkungan tercemar. Kita harus bijak menggunakan bahan agrokimia, pestisida, pupuk dan bahan agrokimia yang lain. Caranya adalah dengan menggenjot produktivitas menggunakan bahan organik. Pupuk organik ditambah dengan pupuk hayati maka akan menghasilkan produktivitas yang luar biasa”, jelasnya lagi.
Narasumber Ngobras, Ria Andriani penyuluh pertanian dinas pertanian kabupaten Garut, Jawa Barat, yang mengembangkan beras organik menyampaikan bahwa prinsip pertanian organik terdiri atas prinsip kesehatan, prinsip ekologi, prinsip keadilan dan prinsip perlindungan.
Ria menambahkan jika pertanian organik itu harus melestarikan dan meningkatkan kesehatan tanah, tanaman, hewan, manusia dan bumi sebagai satu kesatuan dan tak terpisahkan.
wartanionline.com - Saat mendengar kata "anggur," kebanyakan orang langsung membayangkan buah manis berwarna ungu atau…
wartanionline.com, Jakarta – Pemerintah mencatatkan sejarah baru dalam tata kelola pangan nasional. Untuk pertama kalinya…
wartanionline.com - Di tengah derasnya arus transformasi digital, kecepatan dan kualitas bukan lagi sekadar nilai…
wartanionline.com - Peneliti mengungkap tanah pertanian menyimpan mikroplastik 23 kali lipat lebih banyak dibanding lautan.…
wartanionline.com - Pemerintah Desa Welado, Kecamatan Ajangale, Kabupaten Bone, menggelar Rembug Tani atau dalam Bahasa…
wartanionline.com - Menjelang Hari Raya Idul Adha, suasana penuh kegembiraan menyelimuti pasar-pasar ternak, desa-desa, hingga…
View Comments