Dedi pun menyampaikan pesan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bahwa untuk mengatasi kebutuhan pupuk nasional yang mencapai 24 juta ton, sementara yang tersedia saat ini hanya senilai 9 juta ton maka kita harus bekerja lebih keras dan berinovasi serta cermat dan cepat menanggapi berbagai masalah dalam berusaha tani.
Pada kesempatan yang sama Sekretaris P4S Nasda Gushai menuturkan keputusan besar dalam hidupnya sebelum ia memilih profesi sebagai petani millenial.
“Meninggalkan jabatan sebagai wakil direktur rumah sakit swasta untuk menjadi petani millenial bukanlah suatu keputusan yang salah.
Dari budidaya hidroponik yang kami jalankan, setiap minggu kami dapat dengan omset Rp40 juta. Kami memiliki lumbung pupuk organik sebagai pupuk organik untuk usaha tani yang ada, tapi belum menyebar, masih untuk memenuhi keperluan sendiri,” ujar Gushai.
Optimisme juga disampaikan oleh petani lainnya, Ardiansyah yang tegas mengungkapkan bahwa sektor pertanian adalah sektor yang sangat menjanjikan. Ia pun mengajak petani lainnya khususnya petani millenial untuk menjadi PNS.
wartanionline.com, BALI - Festival Homestay Nusantara (FHN) 2025 yang digelar Indonesia Homestay Association (IHSA) resmi…
wartanionline.com, BALI – Homestay adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam industry pariwisata nasional. Oleh sebab…
wartanionline.com - Dalam upaya memperkuat peran petani milenial, dosen Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa, Faisal…
wartanionline.com - Kegiatan pendampingan Brigade Pangan merupakan bagian dari upaya Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa…
wartanionline.com - Sub Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), PT Perkebunan Nusantara IV menciptakan sejarah…
wartanionline.com, Jakarta, 21 Mei 2025 — PT Esandar Arthamas Berjangka (EsaFX), broker berjangka dan penyedia…
View Comments