Kerugian gulma bagi tanaman dan harus segara ditangani. Saat membudidayakan tanaman, pasti ada beberapa hambatan yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.
Hambatan tersebut mulai dari kekurangan unsur hara, faktor iklim, adanya organisme pengganggu tanaman (OPT) hingga gulma.
Gulma ini adalah salah satu tanaman yang kehadirannya tidak dikehendaki. Keberadaan gulma di sekitar pertanaman ini akan menimbulkan kerugian yang cukup krusial.
Lalu, apa saja kerugian yang dapat ditimbulkan akibat adanya gulma? Simak selengkapnya berikut ini.
- Merebut Nutrisi atau Unsur Hara Tanaman Utama
Tanaman dan gulma ini mempunyai persyaratan tumbuh yang sama, yaitu keduanya sama-sama membutuhkan nutrisi serta unsur hara yang cukup.
Apabila keduanya hidup secara berdampingan, maka kondisi ini akan dapat mengakibatkan salah satunya menjadi kehilangan nutrisi dan unsur hara.
Gulma ini juga diketahui mempunyai sifat yang rakus dan sifat inilah yang dapat membuat gulma merebut nutrisi dan unsur hara dari tanaman utama. Sehingga, hal ini akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman utama menjadi tidak berjalan dengan baik.
- Memiliki Zat Alelopati yang Dapat Menghambat Pertumbuhan Tanaman
Alelopati ini adalah suatu zat yang bersifat racun dan akan dikeluarkan oleh tumbuhan lain yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman di sekelilingnya.
Adapun beberapa spesies gulma yang bersifat alelopati yaitu Agropyron repens L., Cyperus rotundus L., Cyperus escuoentus L., Cynodon dactylon L. dan Imperata cylindrica L.
- Menambah Biaya Perawatan Tanaman dan Usaha Budidaya Tanaman
Tumbuhnya gulma ini dapat membuat nilai kebersihan area kebun tersebut menjadi hilang, karena gulma mengakibatkan area kebun menjadi tidak rapi hingga kotor.
Sehingga, gulma ini juga dapat menganggu perawatan tanaman. Agar hal tersebut tidak terjadi, maka diperlukan perawatan tanaman dengan cara sanitasi atau dengan cara pembersihan kebun secara berkala.
Gulma ini juga akan membuat dampak kerugian bagi budidaya tanaman. Dimana untuk pemberantasan gulma ini akan menjadi suatu tugas berat bagi para petani. Saat mengendalikan gulma, rata-rata para petani ini akan menggunakan herbisida.
Perlu diketahui, penggunaan herbisida yang secara terus-menerus ini akan dapat menimbulkan resistensi gulma atau kekebalan gulma dalam merespons herbisida.
Kondisi ini tentu saja nantinya akan membutuhkan herbisida dengan dosis yang tinggi, sehingga berakibat pada biaya yang bertambah mahal dan risiko pencemaran lingkungan yang tinggi.
- Tempat Bersarangnya OPT (Organisme Pengganggu Tanaman)
Gulma ini juga sering dijadikan sebagai tempat bersarangnya organisme pengganggu tanaman (OPT).
Kondisi ini dapat terjadi karena gulma dapat menyediakan makanan hingga bisa menjadi tempat berlindung dan perkembangbiakkan OPT tersebut.
Miasalnya, gulma ini sebagai tumbuhan inang virus Tungro. Virus Tungro ini adalah salah satu virus penyebab penyakit tungro yang merupakan salah satu ancaman bagi produksi padi di Indonesia.
Itulah empat kerugian yang ditimbulkan akibat adanya gulma bagi tanaman. Sehingga, perawatan dengan cara membersihkan gulma secara rutin ini perlu dilakukan supaya tidak menimbulkan kerugian yang besar bagi tanaman.