“Pembangunan pertanian diawali dari SDM pertanian yang diantaranya petani, penyuluh dan stakeholder pertanian dan penyuluh pertanian merupakan agent of change”, ujar Kabadan Dedi.
Dedi mengungkapkan bahwa hasil riset menunjukkan ada tiga agen yang dapat meningkatkan produksi pertanian diantaranya sarana dan prasarana pertanian 25%, peraturan perundangan 25% dan SDM pertanian yang paling besar kontribusinya dalam peningkatan produksi pertanian.
Terkait ketersediaan Pangan, Kabadan Dedi menekankan agar lumbung pangan mulai dari tingkat provinsi hingga desa dipastikan ketersediaannya. Sehingga Indonesia dapat melalui krisis pangan. Termasuk upaya diversifikasi pangan dengan mengonsumsi pangan lokal seperti jagung, ubi, singkong dan lainnya. Bukan beralih ke pangan impor seperti mie gandum dan olahan gandum lainnya, tegas Kabadan lagi
Pada kesempatan terpisah, Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Kapusluhtan) Bustanul Arifin Caya mengatakan kinerja penyuluh pertanian tidak akan terlihat apabila tidak ada motivasi yang kuat untuk bisa berbuat sesuatu kepada petani. Hal ini dikatakan saat melakukan kunjungan kerjanya di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Karang Agung, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan, Jumat (08/09/2023).
wartanionline.com - Melalui program Praktek Kerja Lapangan (PKL) II, Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa…
wartanionline.com, Halmahera Barat – Laut membisikkan kisah leluhur, gunung berdiri gagah menjaga bentang tanah, dan…
wartanionline.com - Saat mendengar kata "anggur," kebanyakan orang langsung membayangkan buah manis berwarna ungu atau…
wartanionline.com, Jakarta – Pemerintah mencatatkan sejarah baru dalam tata kelola pangan nasional. Untuk pertama kalinya…
wartanionline.com - Di tengah derasnya arus transformasi digital, kecepatan dan kualitas bukan lagi sekadar nilai…
wartanionline.com - Peneliti mengungkap tanah pertanian menyimpan mikroplastik 23 kali lipat lebih banyak dibanding lautan.…
View Comments