“Selalu ada resiko gagal (dalam berwirausaha), namun semua dapat diantisipasi itulah peran pendampingan dan pengawalan dari kita, agar program dapat berjalan dengan baik,” sebut Dedi.
Terpisah, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) Idha Widi Arsanti menyampaikan, Program YESS hadir untuk mengembangkan klaster komoditas untuk dapat mendorong petani milenial, anak-anak muda lebih maju lagi kedepan.
“Kita berharap Sulawesi Selatan akan menjadi sentra kakao, dan kedepannya kita ingin usaha ini menjadi lebih luas dan lebih besar lagi usaha yang dibangun karena semakin besar usaha maka akan semakin banyak petani milenial yang tertarik untuk budidaya kakao,” kata Santu.
Direktur Polbangtan Gowa, Detia Tri Yunandar mengungkapkan bahwa ada dua focus tujuan kedepan yang akan dilaksanakan, yang pertama mengidentifikasi rantai bisnis kakao yang ada di wilayah Kabupaten Bone dan selanjutnya dari hasil identifikasi tersebut dapat melihat peluang usaha yang dapat dilaksanakan mulai dari Pembibitan, pengolahan, hingga pemasaran.
wartanionline.com - Peneliti mengungkap tanah pertanian menyimpan mikroplastik 23 kali lipat lebih banyak dibanding lautan.…
wartanionline.com - Pemerintah Desa Welado, Kecamatan Ajangale, Kabupaten Bone, menggelar Rembug Tani atau dalam Bahasa…
wartanionline.com - Menjelang Hari Raya Idul Adha, suasana penuh kegembiraan menyelimuti pasar-pasar ternak, desa-desa, hingga…
wartanionline.com, BALI - Para peserta Festival Homestay Nusantara (FHN) 2025 melakukan kunjungan ke Desa Panji…
wartanionline.com, BALI - Perhelatan Festival Homestay Nusantara (FHN) 2025 yang berlangsung di Buleleng, Bali, dimeriahkan…
wartanionline.com, BALI - Indonesia Homestay Association (IHSA) melakukan gebrakan dengan menjalin MoU bersama Airbnb saat…