Kandungan protein pada larva ini mencapai hingga 44,26% dengan lemak sekitar 29,65%.
Larva ini juga mengandung beragam asam amino dan mineral yang penting untuk pertumbuhan hewan.
Karena itu, magot berpotensi menjadi sumber protein berkualitas untuk pakan ternak, seperti ikan dan unggas.
Magot memiliki peran penting dalam pengelolaan sampah organik.
Mereka mampu menguraikan limbah organik seperti sisa sayuran, buah-buahan, dan limbah dapur lainnya.
Selain membantu mengurangi dampak pencemaran lingkungan, magot juga menyediakan pupuk organik yang subur untuk tanaman.
Dengan kata lain, mereka memiliki manfaat yang nyata dalam pertanian dan kelestarian lingkungan.
Magot juga dapat menjadi sumber pendapatan.
Dapat dijual sebagai pakan ternak atau sebagai bahan baku pupuk organik, ini membuka peluang usaha yang menjanjikan.
Seiring dengan meningkatnya permintaan akan kebutuhan magot, budidaya larva ini semakin diminati sebagai peluang bisnis yang berkelanjutan.
Budidaya magot dapat menjadi peluang bisnis yang menjanjikan dengan dampak positif pada lingkungan dan ekonomi.
wartanionline.com - Peneliti mengungkap tanah pertanian menyimpan mikroplastik 23 kali lipat lebih banyak dibanding lautan.…
wartanionline.com - Pemerintah Desa Welado, Kecamatan Ajangale, Kabupaten Bone, menggelar Rembug Tani atau dalam Bahasa…
wartanionline.com - Menjelang Hari Raya Idul Adha, suasana penuh kegembiraan menyelimuti pasar-pasar ternak, desa-desa, hingga…
wartanionline.com, BALI - Para peserta Festival Homestay Nusantara (FHN) 2025 melakukan kunjungan ke Desa Panji…
wartanionline.com, BALI - Perhelatan Festival Homestay Nusantara (FHN) 2025 yang berlangsung di Buleleng, Bali, dimeriahkan…
wartanionline.com, BALI - Indonesia Homestay Association (IHSA) melakukan gebrakan dengan menjalin MoU bersama Airbnb saat…