Pada acara Ngobrol Asyik (Ngobras) Penyuluhan volume 45, Selasa (14/11/2023 dari ruang AOR Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Kepala Badan PPSDMP, Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa emisi gas-gas yang dilepaskan ke atmosfer dari berbagai aktivitas manusia di bumi menimbulkan efek rumah kaca di atmosfer. Gas-gas rumah kaca itu adalah karbon dioksida (CO2), belerang dioksida (SO2), nitrogen monoksida (NO), nitrogen dioksida (NO2), gas metana (CH4), dan klorofluorokarbon (CFC).
“Jerami yang dibakar akan menimbulkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK), yang jelas-jelas menyebabkan GRK harus dihentikan karena dapat menyebabkan udara tercemar, lakukan drying untuk mencegah efek rumah kaca”, jelas Kabadan Dedi.
Narasumber Ngobras, Penyuluh Pertanian Kota Cirebon, Muchamad Iqbal mengatakan bahwa salah satu kendala dan tantangan yang dihadapi oleh petani padi adalah dampak perubahan iklim akibat dari pemanasan global. Namun disisi lain budidaya padi juga memberikan kontribusi yang cukup berarti terhadap pemanasan global karna menghasilkan Gas Rumah Kaca yang berupa Karbon dioksida (CO2), Dinitrogen Oksida (N2O) dan metana (CH4).
wartanionline.com - Pemerintah Desa Welado, Kecamatan Ajangale, Kabupaten Bone, menggelar Rembug Tani atau dalam Bahasa…
wartanionline.com - Menjelang Hari Raya Idul Adha, suasana penuh kegembiraan menyelimuti pasar-pasar ternak, desa-desa, hingga…
wartanionline.com, BALI - Para peserta Festival Homestay Nusantara (FHN) 2025 melakukan kunjungan ke Desa Panji…
wartanionline.com, BALI - Perhelatan Festival Homestay Nusantara (FHN) 2025 yang berlangsung di Buleleng, Bali, dimeriahkan…
wartanionline.com, BALI - Indonesia Homestay Association (IHSA) melakukan gebrakan dengan menjalin MoU bersama Airbnb saat…
wartanionline.com, BALI - Festival Homestay Nusantara (FHN) 2025 yang digelar Indonesia Homestay Association (IHSA) resmi…