wartanionline.com – Cabai, yang biasa ditanam di kebun sayur, ternyata juga bisa tumbuh subur di dalam ruangan. Dengan sedikit perhatian ekstra, kamu dapat menikmati cabai segar yang pedas dan lezat meski berada di tengah musim dingin.

Tanaman cabai dapat tumbuh dengan baik dalam pot di dalam ruangan, asalkan kamu meniru kondisi alam yang dibutuhkan untuk pertumbuhannya. Berikut adalah panduan lengkap untuk menanam cabai di dalam ruangan.

1. Pilih Varietas Cabai yang Mudah Ditanam

Tidak semua jenis cabai cocok untuk ditanam di dalam ruangan. Beberapa varietas cabai lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan dalam ruangan. Sebagai contoh, cabai Thailand, jalapeño, shishito, serrano, banana, habanero, pequin, dan cabai hias merupakan pilihan yang baik untuk ditanam di dalam ruangan.

Sebaliknya, cabai besar seperti cabai merah dan cabai hantu (yang terkenal dengan kepedasannya) membutuhkan ruang yang lebih besar dan bisa tumbuh hingga lebih dari 1,5 meter, sehingga kurang cocok untuk ruang terbatas.

2. Pilih Pot yang Tepat

Menanam cabai di dalam ruangan membutuhkan pot yang cukup besar untuk mendukung pertumbuhan akar yang kuat. Pilih pot atau wadah dengan diameter minimal 30 cm agar tanaman cabai dapat berkembang dengan baik. Pastikan pot memiliki banyak lubang drainase untuk menghindari akar yang tergenang air.

Jangan menanam cabai dalam tanah kebun biasa, karena tanah tersebut bisa memadat dan menghambat pertumbuhan akar. Sebagai gantinya, gunakan campuran pot berkualitas yang dirancang khusus untuk tanaman dalam ruangan.

3. Pahami Teknik Penanaman yang Tepat

Menanam cabai dari biji membutuhkan teknik tertentu untuk memastikan benih tumbuh dengan baik. Gunakan kubah kelembapan dan alas pemanas untuk mempercepat perkecambahan benih. Namun, pastikan tidak menanam benih terlalu rapat karena hal ini bisa menyebabkan tanaman menjadi kerdil.

Jika kamu membawa cabai yang ditanam di luar ruangan ke dalam rumah selama musim dingin, penting untuk memindahkannya secara perlahan ke tempat yang teduh beberapa hari sebelum dipindahkan ke dalam ruangan. Ini akan membantu tanaman menghindari syok transplantasi dan menyesuaikan diri dengan kondisi dalam ruangan.

4. Gunakan Lampu Pertumbuhan

Meski menanam cabai di ambang jendela yang cerah mungkin terdengar menarik, kenyataannya, sebagian besar jendela tidak memberikan cukup cahaya untuk mendukung pertumbuhan cabai. Terutama di musim dingin, cahaya alami yang tersedia mungkin tidak cukup untuk menghasilkan buah cabai.

Oleh karena itu, pastikan cabai mendapatkan cukup cahaya dengan menggunakan lampu pertumbuhan LED yang dapat menyala selama 12 hingga 16 jam sehari. Lampu ini akan memberikan cahaya yang dibutuhkan untuk merangsang pembuahan cabai.

5. Siram Cabai dengan Benar

Menyiram cabai adalah salah satu hal terpenting dalam merawat tanaman ini. Meskipun cabai dalam ruangan tidak memerlukan banyak air seperti cabai luar ruangan, tetap penting untuk menjaga kelembapan tanah.

Siram tanaman cabai saat bagian atas tanah terasa kering, sekitar dua hingga lima sentimeter, dan biarkan tanah sedikit mengering sebelum menyiram lagi. Jangan biarkan tanah terlalu basah, karena bisa menyebabkan akar membusuk.

6. Jaga Suhu yang Tepat

Cabai adalah tanaman tropis yang menyukai suhu hangat. Tanaman cabai akan tumbuh dengan baik pada suhu ruangan standar, sekitar 20-25°C. Hindari menempatkan tanaman cabai dekat dengan jendela yang berangin atau sumber panas seperti pemanas ruangan atau AC, karena suhu ekstrem dapat menyebabkan bunga cabai rontok atau gagal berkembang.

7. Tingkatkan Kelembapan Udara

Cabai menyukai kelembapan yang lebih tinggi dibandingkan tanaman lainnya. Untuk meningkatkan kelembapan di dalam ruangan, pertimbangkan menggunakan pelembab udara, terutama jika kelembapan di rumah cenderung rendah.

Beberapa varietas cabai, seperti Capsicum chinense, sangat membutuhkan kelembapan tinggi agar tumbuh dengan baik. Kelembapan yang cukup akan mencegah daun cabai menjadi kering dan rapuh.

8. Beri Pupuk Secara Teratur

Cabai memerlukan nutrisi tambahan sepanjang musim tanam untuk tumbuh sehat dan menghasilkan buah. Pupuk cair organik adalah pilihan terbaik untuk tanaman cabai dalam pot karena cenderung tidak menumpuk di dalam wadah.

Pupuk seperti emulsi ikan yang diencerkan bisa diaplikasikan setiap dua hingga empat minggu sekali, tergantung pada kebutuhan tanaman dan jenis pupuk yang digunakan.

9. Perhatikan Hama

Hama seperti kutu daun atau tungau bisa menyerang tanaman cabai dalam ruangan. Untuk mencegah hama, periksa tanaman cabai secara rutin, terutama jika tanaman tersebut dibawa dari luar. Jika menemukan tanda-tanda serangga, segera lakukan tindakan pencegahan dengan mengisolasi tanaman atau menggunakan insektisida alami.

10. Panen Sesering Mungkin

Cabai yang ditanam dari biji biasanya mulai berbuah dalam waktu 70 hingga 85 hari, meskipun beberapa varietas bisa membutuhkan waktu lebih lama. Begitu cabai mulai berbuah, panenlah sesering mungkin untuk mendorong tanaman menghasilkan lebih banyak cabai. Cabai yang dipanen secara teratur juga akan memastikan kamu memiliki pasokan cabai segar untuk digunakan dalam berbagai masakan.