Proses ini menghasilkan emisi gas rumah kaca seperti karbon dioksida, metana, dan nitrogen oksida.
Ketika pupuk kimia diterapkan ke tanah, beberapa unsur nitrogen dapat menembus air tanah dan mencapai sumber air di sekitarnya.
Jika terlalu banyak unsur nitrogen yang mencapai sumber air, hal ini dapat menyebabkan aliran air menjadi tercemar dan meningkatkan pertumbuhan ganggang dan fitoplankton yang berlebihan.
Hal ini disebut eutrofikasi dan dapat menyebabkan kematian massal ikan dan organisme lainnya karena oksigen terlarut dalam air menurun.
Jadi, adanya penggunaan pupuk kimia dalam pertanian ini akan dapat memicu terjadinya pemanasan global, mengapa? Karena pembuatannya ini mengemisikan gas karbon dioksida (CO2).
Selain menggunakan nitrogen, nyatanya pupuk kimia ini juga menggunakan senyawa amonia (NH3).
Dalam hal ini, pilihan alternatif untuk mengurangi dampak pupuk kimia pada pemanasan global adalah dengan menggunakan pupuk organik.
Pupuk organik dibuat dari bahan-bahan organik seperti kompos dan pupuk kandang, yang membantu mempertahankan kualitas tanah dan mengurangi jumlah nitrogen yang terlepas ke lingkungan.
wartanionline.com - Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa bersama BNN Kabupaten Bone gelar test urine di…
wartanionline.com - Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa kembali melaksanakan proses seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB)…
wartanionline.com - Bunga matahari (Helianthus annuus) bukan hanya tanaman cantik yang mencuri perhatian di taman,…
wartanionline.com - Siapa sangka, limbah dapur, sisa sayur, atau sampah organik lainnya bisa diubah menjadi…
wartanionline.com - Bunga potong bukan sekadar hiasan mereka adalah simbol kemeriahan, keindahan, dan cinta. Tak…
wartanionline.com - Melalui program Praktek Kerja Lapangan (PKL) II, Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa…
View Comments