Ketik itu Kabinet Ampera telah diberi tugas untuk dapat memperbaiki kehidupan rakyat, baik itu pada kebutuhan pangan maupun kebutuhan sandang.
Berbagai upaya yang dilakukan untuk dapat meningkatkan pasokan pangan dengan revolusi hijau ini akan membuahkan hasil berupa swasembada beras untuk lima tahun (1984-1989). Walaupun pada saat itu swasembada ini masih tidak berlangsung dalam waktu panjang.
Proses revolusi hijau di Indonesia sendiri menerapkan empat hal penting, yaitu sistem irigasi untuk penyedia air, penggunaan pupuk secara optimal, penggunaan pestisida dengan berdasarkan tingkat serangan hama dan juga penggunaan bahan tanam berkualitas seperti varietas unggul.
Berikut ini cara pemerintah Indonesia mendorong revolusi hijau, yaitu:
Inilah beberapa dampak positif dan negatif dari adanya revolusi hijau, yaitu:
wartanionline.com - Bunga potong bukan sekadar hiasan mereka adalah simbol kemeriahan, keindahan, dan cinta. Tak…
wartanionline.com - Melalui program Praktek Kerja Lapangan (PKL) II, Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa…
wartanionline.com, Halmahera Barat – Laut membisikkan kisah leluhur, gunung berdiri gagah menjaga bentang tanah, dan…
wartanionline.com - Saat mendengar kata "anggur," kebanyakan orang langsung membayangkan buah manis berwarna ungu atau…
wartanionline.com, Jakarta – Pemerintah mencatatkan sejarah baru dalam tata kelola pangan nasional. Untuk pertama kalinya…
wartanionline.com - Di tengah derasnya arus transformasi digital, kecepatan dan kualitas bukan lagi sekadar nilai…
View Comments