Namun, perkembangan teknologi pertanian juga menghadapi tantangan. Meskipun teknologi modern dapat meningkatkan produktivitas, ia seringkali berdampak pada lingkungan, seperti berkurangnya unsur hara dalam tanah. Selain itu, ketergantungan pada teknologi dapat memengaruhi lapangan kerja di sektor pertanian, menyebabkan sebagian masyarakat kesulitan mencukupi kebutuhan hidup mereka.
Di sisi lain, ada penurunan minat generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian. Banyak yang menganggap profesi petani kuno dan kurang menarik. Padahal, teknologi modern telah mempermudah proses pertanian dan dapat menghemat tenaga serta waktu. Pemuda yang terampil dalam teknologi dapat melihat sektor pertanian dari perspektif baru, dengan memanfaatkan inovasi untuk menciptakan peluang dan meningkatkan kesejahteraan.
Namun, biaya tinggi untuk membeli teknologi modern sering menjadi kendala, membuat pertanian modern sulit diimplementasikan oleh semua petani. Kembali kepada era Society 5.0, penting bagi setiap individu untuk memanfaatkan teknologi dengan bijak untuk memajukan sektor pertanian. Dengan pemanfaatan yang optimal, diharapkan dapat tercipta masyarakat yang sejahtera, meskipun harus menghadapi risiko dan dampak global yang memengaruhi kehidupan.
wartanionline.com - Peneliti mengungkap tanah pertanian menyimpan mikroplastik 23 kali lipat lebih banyak dibanding lautan.…
wartanionline.com - Pemerintah Desa Welado, Kecamatan Ajangale, Kabupaten Bone, menggelar Rembug Tani atau dalam Bahasa…
wartanionline.com - Menjelang Hari Raya Idul Adha, suasana penuh kegembiraan menyelimuti pasar-pasar ternak, desa-desa, hingga…
wartanionline.com, BALI - Para peserta Festival Homestay Nusantara (FHN) 2025 melakukan kunjungan ke Desa Panji…
wartanionline.com, BALI - Perhelatan Festival Homestay Nusantara (FHN) 2025 yang berlangsung di Buleleng, Bali, dimeriahkan…
wartanionline.com, BALI - Indonesia Homestay Association (IHSA) melakukan gebrakan dengan menjalin MoU bersama Airbnb saat…
View Comments