Bahan organik yang umumnya digunakan meliputi rumput, jerami, dedaunan, kotoran hewan, dan lainnya.
Semua bahan ini mengalami pelapukan karena mikroorganisme tumbuh di lingkungan lembap dan basah.
Beberapa jenis sampah organik yang cocok diubah menjadi pupuk kompos meliputi sisa makanan, kertas bekas, dedaunan, potongan kayu, bumbu dapur kadaluarsa, bulu hewan yang rontok, dan kotoran hewan peliharaan.
Pupuk kompos memiliki manfaat lebih dari sekadar mengurangi sampah.
Pupuk ini juga membantu meningkatkan daya ikat tanah terhadap air, yang pada gilirannya dapat membantu menyimpan air tanah lebih lama, mencegah lapisan tanah menjadi kering, serta mendukung pertumbuhan akar tanaman.
Namun, perlu diingat bahwa tidak semua sampah organik cocok untuk dijadikan pupuk kompos.
Beberapa jenis sampah yang tidak cocok meliputi tumbuhan yang terkena penyakit, kertas kado metalik, boks minuman berlapis logam, kaca, besi, aluminium, serta boks kardus makanan dengan tekstur berminyak.
Meskipun pupuk kompos tidak memiliki kadar hara sebanyak pupuk anorganik, penggunaannya memiliki dampak positif dalam pengurangan sampah dan perbaikan kualitas tanah.
- Biologi
- Bioteknologi
- budidaya tanaman
- Cara membuat pupuk
- cara menanam
- Ekonomi
- Genta Organik
- Indonesia
- Kementan
- Kesehatan
- KRISIS PANGAN
- Kulit pisang
- materi IPA
- materi sekolah
- Mimosa pudica
- Organik
- pemanasan global
- Penyuluh
- PERTANIAN
- Pertanian Organik
- Petani Milenial
- Petani Muda
- Produktivitas Pertanian
- Pupuk
- Pupuk Kimia
- Pupuk Kompos
- Pupuk Organik
- Putri Malu
- Rumah Kaca
- SYL
- Tanaman
- Teknologi Pertanian
- TOT Pertanian
- Tumbuhan
3 Komentar