Categories: Perkebunan

Strategi Bertani Berkelanjutan Menggunakan Pupuk Organik Kotoran Kambing sebagai Alternatif Pupuk Subsidi

Wt Online – Strategi Bertani Berkelanjutan. Pada tahun 2024, pemerintah Indonesia telah membatasi jumlah pupuk subsidi, termasuk pupuk NPK Phonska, karena keterbatasan anggaran. Pembatasan ini menyulitkan masyarakat, khususnya para petani, dalam memenuhi kebutuhan hara tanaman yang esensial. Menghadapi situasi ini, pupuk organik, seperti yang berasal dari kotoran kambing, muncul sebagai solusi alternatif yang efektif.

Keunggulan Pupuk Organik dari Kotoran Kambing

Pupuk organik berbentuk padat yang berasal dari kotoran kambing menawarkan banyak keuntungan. Kandungan Nitrogen dan Kalium yang tinggi membuatnya sangat berguna untuk pertumbuhan tanaman. Selain itu, pupuk ini juga mengandung Fosfor, Kalsium, Magnesium, Sulfur, Besi, Tembaga, dan Natrium—semua merupakan unsur makro dan mikro penting yang mendukung kesehatan dan produktivitas tanaman.

Cara Membuat Pupuk Organik dari Kotoran Kambing

Berikut adalah panduan Strategi Bertani Berkelanjutan untuk membuat pupuk organik dari kotoran kambing:

Bahan-bahan:

  • Kotoran kambing segar
  • Air secukupnya
  • Gula pasir atau molase (sebagai sumber karbon)

Alat-alat:

  • Wadah fermentasi (bisa berupa drum atau tong besar)
  • Sekop atau alat pengaduk
  • Sarung tangan (untuk kebersihan dan keamanan)

Langkah-langkah Pembuatan:

  1. Pengumpulan Kotoran: Kumpulkan kotoran kambing yang masih segar untuk memastikan kandungan haranya maksimal.
  2. Persiapan Wadah: Siapkan wadah fermentasi yang telah dibersihkan dan pastikan tidak ada sisa-sisa kimia yang bisa mengganggu proses fermentasi.
  3. Penambahan Air dan Gula: Campurkan kotoran kambing dengan air dan gula pasir atau molase. Perbandingan yang umum digunakan adalah 1 bagian gula untuk 10 bagian kotoran kambing.
  4. Fermentasi: Aduk campuran kotoran secara merata dan tutup wadah fermentasi. Biarkan selama sekitar 2-3 minggu. Aduk campuran sekali seminggu untuk membantu proses aerobik.
  5. Pengeringan: Setelah fermentasi, angin-anginkan pupuk di tempat yang teduh dan berudara baik hingga kering. Proses pengeringan ini penting untuk menghentikan fermentasi dan membuat pupuk lebih mudah disimpan.
  6. Penyimpanan: Simpan pupuk organik yang telah kering dalam wadah yang tertutup untuk menghindari kontaminasi dan menjaga kualitas.

Penggunaan pupuk organik dari kotoran kambing tidak hanya membantu petani mengatasi kelangkaan pupuk subsidi tetapi juga mendukung praktik pertanian yang lebih berkelanjutan. Pupuk organik membantu meningkatkan struktur tanah, menyediakan nutrisi yang seimbang bagi tanaman, dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Dengan menerapkan solusi ini, petani dapat terus bertani secara efektif meskipun menghadapi tantangan pembatasan pupuk kimia subsidi.

redaksi

View Comments

Share
Published by
redaksi

Recent Posts

Sukseskan Swasembada Pangan, Mahasiswa Polbangtan Kementan Gandeng BP Massedi Jalankan Program Oplah

wartanionline.com - Melalui program Praktek Kerja Lapangan (PKL) II, Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa…

1 hari ago

Peserta Famtrip Susuri Sungai Talaga dan Nikmati Tradisi Halmahera Barat

wartanionline.com, Halmahera Barat – Laut membisikkan kisah leluhur, gunung berdiri gagah menjaga bentang tanah, dan…

3 hari ago

Anggur Laut Bukan Buah: Kenali Rasa, Manfaat, dan Potensinya!

wartanionline.com - Saat mendengar kata "anggur," kebanyakan orang langsung membayangkan buah manis berwarna ungu atau…

5 hari ago

Mentan: Terima Kasih Kepada Petani Dan Seluruh Stakeholders Atas Capaian Spektakuler 4 Juta Ton Cadangan Beras

wartanionline.com, Jakarta – Pemerintah mencatatkan sejarah baru dalam tata kelola pangan nasional. Untuk pertama kalinya…

6 hari ago

ASUS Vivobook S14: Rekomendasi Laptop AI 2025 untuk Profesional dan Kreator Digital

wartanionline.com - Di tengah derasnya arus transformasi digital, kecepatan dan kualitas bukan lagi sekadar nilai…

6 hari ago

Studi Ungkap Tanah Pertanian Simpan Mikroplastik 23 Kali Lebih Banyak dari Lautan

wartanionline.com - Peneliti mengungkap tanah pertanian menyimpan mikroplastik 23 kali lipat lebih banyak dibanding lautan.…

7 hari ago