Categories: Perkebunan

Tanam dan Panen Padi di Gowa, Mentan Amran Tegaskan Modernisasi Kunci Peningkatan Produksi

Gowa – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melakukan tanam sekaligus panen padi di Desa Sunggumanai Kecamatan Patallasang Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Jumat (11/10). Mentan Amran menyebutkan modernisasi sebagai kunci peningkatan produksi.

“Kita harus bertransformasi menuju pertanian modern. Proses usahatani akan lebih efisien dan biaya produksi juga lebih murah,” ungkap Amran saat ditemui awak media.

Tanam dan Panen Padi di Gowa, Mentan Amran Tegaskan Modernisasi Kunci Peningkatan Produksi

Mentan Amran pun mempraktikkan penggunaan combine harvester saat melakukan panen. Ia menegaskan dengan menggunakan alat dan mesin pertanian (alsintan) modern seperti combine harvester, produksi akan meningkat.

“Sekarang saatnya kita operasikan alat panen sehingga menekan biaya 60 sampai 70 persen kemudian losses berkurang 20 persen. Biaya murah dan pastinya meningkatkan produksi,” kata Mentan Amran.

Basri, salah satu petani muda yang sudah sudah tiga tahun terjun di dunia pertanian mengakui bahwa penggunaan alat mesin pertanian, salah satunya combine harvester, sangat bermanfaat dan signifikan.

“Semenjak ada combine (harvester.red), kami merasa terbantu. Proses panen lebih cepat, gabah tidak banyak yang terbuang dan biaya bisa ditekan,” ungkap Basri.

Selain penggunaan Alsintan modern, pompanisasi yang tengah digencarkan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam upaya menjaga produksi padi dengan mengoptimalkan sumber air, diakui Basri dan petani lainnya, memiliki dampak yang besar.

“Kemarin itu sebelum ada pompanisasi, kita panen cuma sekali satu tahun. Tapi setelah kita mendapatkan bantuan pompa, Alhamdulillah tahun ini sudah bisa dua kali. Bahkan selesai panen kali ini kita akan memulai tanam untuk mengejar panen ketiga kalinya,” ujarnya.

Selain Mentan Amran, turut hadir juga Kasum TNI, Letnan Jenderal TNI Richard Taruli H. Tampubolon, Kabaharkam, Komisaris Jenderal Polisi, Mohammad Fadil Imran, Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Food Estate, Letjen TNI (Purn.) Ida Bagus Purwalaksana dan Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Zudan Arif Fakrulloh.

Sebagai informasi, pompanisasi merupakan upaya Kementan dalam rangka penambahan areal tanam (PAT) yang dikonsentrasikan di daerah-daerah sentra produksi, diantaranya Sulawesi Selatan.

Sulawesi Selatan merupakan penghasil beras nomor 4 nasional. Realisasi PAT di Sulawesi Selatan telah mencapai 97,53% dengan luasan 106.710 hektare dari total target 109.412 hektare.

Sementara untuk Kabupaten Gowa yang merupakan kawasan penopang pangan di bagian selatan Sulawesi Selatan capaian LTT sudah lebih dari 100% yaitu 71.230 hektare dari target 70.087 hektare. (*)

redaksi

View Comments

Recent Posts

Bunga Layu Bukan Akhir! Ini Cara Ajaib Hidupkan Kembali

wartanionline.com - Bunga potong bukan sekadar hiasan mereka adalah simbol kemeriahan, keindahan, dan cinta. Tak…

2 hari ago

Sukseskan Swasembada Pangan, Mahasiswa Polbangtan Kementan Gandeng BP Massedi Jalankan Program Oplah

wartanionline.com - Melalui program Praktek Kerja Lapangan (PKL) II, Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa…

5 hari ago

Peserta Famtrip Susuri Sungai Talaga dan Nikmati Tradisi Halmahera Barat

wartanionline.com, Halmahera Barat – Laut membisikkan kisah leluhur, gunung berdiri gagah menjaga bentang tanah, dan…

7 hari ago

Anggur Laut Bukan Buah: Kenali Rasa, Manfaat, dan Potensinya!

wartanionline.com - Saat mendengar kata "anggur," kebanyakan orang langsung membayangkan buah manis berwarna ungu atau…

1 minggu ago

Mentan: Terima Kasih Kepada Petani Dan Seluruh Stakeholders Atas Capaian Spektakuler 4 Juta Ton Cadangan Beras

wartanionline.com, Jakarta – Pemerintah mencatatkan sejarah baru dalam tata kelola pangan nasional. Untuk pertama kalinya…

1 minggu ago

ASUS Vivobook S14: Rekomendasi Laptop AI 2025 untuk Profesional dan Kreator Digital

wartanionline.com - Di tengah derasnya arus transformasi digital, kecepatan dan kualitas bukan lagi sekadar nilai…

1 minggu ago