Tanaman yang diteliti adalah tomat, tembakau, gandum, jagung, dan kaktus. Tanaman yang ditelitit tersebut diletakkan di dalam sebuah kotak di ruang bawah tanah, kemudian kotak tersebut diberikan mikrofon ultrasonik sekitar 10 cm untuk setiap spesimen.
Lilach Hadany mengatakan bahwa, beberapa tanaman tidak disiram selama lima hari, beberapa batang dipotong, dan ada pula yang tidak disentuh sama sekali sebelum memulai penelitian.
Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa tumbuhan memiliki kemampuan untuk mengeluarkan suara saat mengalami stres.
Penelitian yang dilakukan oleh ahli biologi evolusi Lilach Hadany dan tim di Universitas Tel Aviv menemukan bahwa tanaman tomat dan tembakau mengeluarkan suara “klik” ketika mengalami dehidrasi atau dipotong.
Suara tersebut terlalu tinggi untuk didengar oleh manusia dan harus dideteksi menggunakan mikrofon khusus di ruang kaca.
Dalam studi yang diterbitkan di jurnal Cell, para ilmuwan menemukan bahwa tanaman yang mengalami dehidrasi atau stres dapat mengeluarkan suara ultrasonik yang tidak bisa didengar oleh manusia.
wartanionline.com - Peneliti mengungkap tanah pertanian menyimpan mikroplastik 23 kali lipat lebih banyak dibanding lautan.…
wartanionline.com - Pemerintah Desa Welado, Kecamatan Ajangale, Kabupaten Bone, menggelar Rembug Tani atau dalam Bahasa…
wartanionline.com - Menjelang Hari Raya Idul Adha, suasana penuh kegembiraan menyelimuti pasar-pasar ternak, desa-desa, hingga…
wartanionline.com, BALI - Para peserta Festival Homestay Nusantara (FHN) 2025 melakukan kunjungan ke Desa Panji…
wartanionline.com, BALI - Perhelatan Festival Homestay Nusantara (FHN) 2025 yang berlangsung di Buleleng, Bali, dimeriahkan…
wartanionline.com, BALI - Indonesia Homestay Association (IHSA) melakukan gebrakan dengan menjalin MoU bersama Airbnb saat…
View Comments