4. Sebagai alat pembayaran
Menurut sejarahnya, dahulu tanaman atau pohon kakao ini hanya dimiliki oleh orang-orang kaya. Karena, hasil olahannya yang berupa cokelat dan digunakan atau hanya disuguhkan ketika acara pertunangan ataupun pernikahan.
Seiring berjalannya waktu saat telah memahami mengenai kondisi ekonomi, mereka menjadikan biji kakao ini sebagai alat pembayaran. Seperti, satu ekor kalkun bisa dibayar atau ditukar dengan 200 biji kakao.
wartanionline.com, Jakarta – Pemerintah mencatatkan sejarah baru dalam tata kelola pangan nasional. Untuk pertama kalinya…
wartanionline.com - Di tengah derasnya arus transformasi digital, kecepatan dan kualitas bukan lagi sekadar nilai…
wartanionline.com - Peneliti mengungkap tanah pertanian menyimpan mikroplastik 23 kali lipat lebih banyak dibanding lautan.…
wartanionline.com - Pemerintah Desa Welado, Kecamatan Ajangale, Kabupaten Bone, menggelar Rembug Tani atau dalam Bahasa…
wartanionline.com - Menjelang Hari Raya Idul Adha, suasana penuh kegembiraan menyelimuti pasar-pasar ternak, desa-desa, hingga…
wartanionline.com, BALI - Para peserta Festival Homestay Nusantara (FHN) 2025 melakukan kunjungan ke Desa Panji…
View Comments