Tanaman Vertiver untuk Mengurangi Erosi Tanah, Cek Fakta Selengkapnya

Tanaman vertiver dengan nama ilmiah Vetiveira zizanioides L atau Andropogon murica ini adalah salah satu tanaman yang mempunyai bentuk berupa rumput dengan akar yang rimbun.

Akar rimbun dari vertiver inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa tanaman ini andalah dalam mencegah erosi ataupun tanah longsor.

Apabila dilihat dari bentuk fisiknya, tanaman yang lebih dikenal dengan nama Akar Wangi ini dapat tumbuh setinggi 0,5 hingga 1,5 meter.

Bukan hanya tumbuh tinggi menjulang ke atas, tanaman yang termasuk dalam golongan rumput ini ternyata juga mampu tumbuh lurus ke dalam tanah.

Perlu diketahui, tanaman vertiver ini juga memiliki daya tahan yang cukup bagus, utamanya terhadap bahan logam berat dan juga salinitas.

Bahkan, tanaman ini juga diketahui akan mampu hidup pada lingkungan yang mempunyai tingkat keasamaan di antara tiga hingga 11,5.

Maka tidak heran jika tanaman ini juga sering digunakan sebagai medium dalam memperbaiki kondisi fisik maupun kimia tanah yang rusak.

Fakta Tanaman Vertiver

Dikutip dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), tanaman ini diyakini mampu mengurangi erosi pada tanah yang mudah terkikis dan juga tidak stabil, utamanya pada lereng yang curam.

Akar dari vetiver ini diketahui sangat dalam dan juga masif, panjang akarnya dapat mencapai tiga hingga empat meter hanya dalam kurun satu tahun setelah ia ditanam.

Tentu saja kondisi ini dapat membuat vetiver mampu mengikat tanah, sehingga akan sulit dihanyutkan oleh arus yang deras.

Saat tanaman ini ditanam secara rapat, maka tanaman pagarnya yang lebat ini akan berguna untuk menyaring sedimen sebagai penyebar air.

Bukan hanya itu saja, ternyata tanaman ini juga dapat tahan terhadap tanah, penyakit hingga api.

Manfaat lain dari tanaman ini adalah mampu menyerap karbon, bisa dijadikan sebagai pakan ternak, dapat untuk mengusir hama, menjadi bahan atap rumah dan juga sebagai bahan dasar kertas.

Saat tanaman vertiver ini ditanam pada tanah yang mudah terkikis dan tidak stabil, maka ia akan melakukan sejumlah proses seperti mengurangi erosi hingga menstabilkan tanah yang terkikis.

Kondisi ini dapat terjadi karena kelembapan dan nutrisi yang tersimpan di dalam tanaman, maka tanaman lain juga bisa ditanam setelahnya.

Jadi, akar-akar dari vetiver yang masuk ke dalam tanah sedalam ± tiga meter ini akan berfungsi seperti kolom-kolom beton yang dapat menahan tanah supaya tidak longsor.

Sehingga, tanah tersebut akan menjadi stabil dan barisan itu juga akan menahan material erosi di belakang tubuhnya yang juga dapat mengurangi kecuraman dan akhirnya membentuk teras-teras yang lebih landai.

Komentar