“Ketika kita berbicara tentang ekspor gula aren ini, maka kita tidak bisa melakukan sendiri tetapi membutuhkan kluster yang melibatkan banyak petani muda yang memiliki peran masing-masing dalam kluster tersebut.” jelas Santi.
Santi menambahkan, dalam klaster tersebut dapat berperan sebagai petani gula aren, pengolah, atau juga sebagai penjual dalam berbagai bentuk olahan, karena dalam konsep ekspor dan impor membutuhkan kepercayaan sehingga harapannya dengan terbentuknya kelembagaan dan badan hukum yang jelas maka daya tawar akan semakin luas.
Santi mencontohkan saat ini banyak permintaan ekspor yang telah dipenuhi oleh para petani milenial yang didorong oleh program YESS. Ia berharap para local champion ini dapat menjadi leader dalam pengembangan klaster komoditas.
Sementara itu, Ramdani ketua kluster aren Maros mengungkapkan bahwa saat ini, dalam kluster gula aren yang Ia komandoi telah menghimpun para petani dengan membentuk koperasi cluster aren Barakka yang pertama di Kabupaten Maros.
wartanionline.com, BALI - Festival Homestay Nusantara (FHN) 2025 yang digelar Indonesia Homestay Association (IHSA) resmi…
wartanionline.com, BALI – Homestay adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam industry pariwisata nasional. Oleh sebab…
wartanionline.com - Dalam upaya memperkuat peran petani milenial, dosen Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa, Faisal…
wartanionline.com - Kegiatan pendampingan Brigade Pangan merupakan bagian dari upaya Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa…
wartanionline.com - Sub Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), PT Perkebunan Nusantara IV menciptakan sejarah…
wartanionline.com, Jakarta, 21 Mei 2025 — PT Esandar Arthamas Berjangka (EsaFX), broker berjangka dan penyedia…
View Comments