Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi saat menyampaikan optimalisasi lahan rawa dan pompanisasi secara daring, Sabtu, 4/5/2024. (Gambar: Humas Polbangtan Gowa).
GOWA – Situasi global saat ini sedang tidak baik-baik saja, tidak kurang dari 900 juta penduduk dunia mengalami krisis pangan. Meroketnya harga pangan terutama bahan pokok seperti beras menjadi cirinya.
Climate change, salah satu penyebab utama krisis pangan. Fenomena El Nino yang terjadi secara berkepanjangan belakangan ini membuat produksi pangan terutama beras menurun drastis termasuk di Indonesia, menyebabkan harga melonjak tinggi.Saat ini, Kementerian Pertanian tengah gencar memanfaatkan dan mengembangkan lahan rawa sebagai alternatif peningkatan produksi padi, Pompanisasi pada lahan sawah tadah hujan juga giat dilakukan untuk meningkatkan indeks pertanaman.
“Salah satu program untuk mencapai swasembada pangan dapat dilakukan melalui optimalisasi lahan rawa dalam peningkatan produksi pangan. Tentunya program ini perlu melibatkan dukungan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, penyuluh, dan petani muda,” Kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
wartanionline.com - Melalui program Praktek Kerja Lapangan (PKL) II, Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa…
wartanionline.com, Halmahera Barat – Laut membisikkan kisah leluhur, gunung berdiri gagah menjaga bentang tanah, dan…
wartanionline.com - Saat mendengar kata "anggur," kebanyakan orang langsung membayangkan buah manis berwarna ungu atau…
wartanionline.com, Jakarta – Pemerintah mencatatkan sejarah baru dalam tata kelola pangan nasional. Untuk pertama kalinya…
wartanionline.com - Di tengah derasnya arus transformasi digital, kecepatan dan kualitas bukan lagi sekadar nilai…
wartanionline.com - Peneliti mengungkap tanah pertanian menyimpan mikroplastik 23 kali lipat lebih banyak dibanding lautan.…
View Comments