Budidaya tanaman hidroponik, meskipun memberikan hasil yang optimal, memerlukan perawatan yang cukup mahal bagi petani.
Perawatan ekstra hati-hati diperlukan, terutama pada musim hujan yang dapat membahayakan tanaman hidroponik.
Beberapa orang berpendapat bahwa air hujan dapat berdampak buruk pada tanaman hidroponik, terutama jika tidak diatasi dengan langkah-langkah yang tepat.
Limpahan air hujan, pada dasarnya, dapat membantu proses fotosintesis dan transpirasi tanaman.
Namun, jika terlalu banyak air, tanaman menjadi rentan terhadap serangan penyakit.
Hal ini berlaku juga pada tanaman hidroponik yang menggunakan air sebagai media tanam.
Oleh karena itu, saat musim hujan, perlu dilakukan perlakuan ekstra untuk menjaga kesehatan tanaman hidroponik.
5 Tips Merawat Tanaman Hidroponik Saat Musim Hujan
1. Buat Greenhouse untuk Perlindungan Maksimal
Langkah pertama yang perlu diambil dalam merawat tanaman hidroponik saat musim hujan adalah dengan menyediakan greenhouse.
Meskipun hidroponik menggunakan air sebagai media tanam, air hujan bukanlah pilihan yang tepat.
Sebab, air hujan dapat mengubah pH atau konsentrasi nutrisi yang esensial untuk pertumbuhan tanaman hidroponik.
Membangun greenhouse atau atap transparan adalah cara yang efektif untuk menghindari langsungnya air hujan ke tanaman.
Selain melindungi dari air hujan, greenhouse juga mencegah serangga masuk dan menjaga suhu tetap stabil.
2. Kontrol Kondisi Larutan Nutrisi dengan Teliti
Poin penting kedua adalah memastikan ketersediaan larutan nutrisi yang optimal.
Selain air, media tanam hidroponik tidak dapat menyediakan semua unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
Oleh karena itu, kontrol dan pemeriksaan rutin terhadap kondisi dan ketersediaan larutan nutrisi menjadi langkah yang tak bisa diabaikan.
3. Pestisida Organik sebagai Solusi Serangan Hama
Menanam dengan metode hidroponik tidak terlepas dari risiko serangan hama dan penyakit, terutama saat musim hujan.
Serangan serangga dan penyakit dapat meningkat secara signifikan, terutama dengan sinar matahari yang jarang muncul.
Jika terjadi serangan hama, penggunaan pestisida organik dapat membantu mengatasi masalah tersebut.
Pastikan pestisida yang digunakan berasal dari bahan-bahan organik dan berhati-hati agar tidak mengontaminasi air dalam wadah hidroponik.
4. Bersihkan Wadah Media Tanam secara Rutin
Wadah media tanam yang transparan rentan ditumbuhi lumut, khususnya pada musim hujan.
Oleh karena itu, perlu dilakukan pembersihan secara rutin.
Keluarkan sisa larutan nutrisi, bersihkan bagian yang mulai ditumbuhi lumut dengan air bersih dan mengalir.
Rendam wadah dalam air bersih atau alkohol, lalu isi kembali dengan larutan nutrisi.
Tindakan ini sebaiknya dilakukan setiap satu hingga dua minggu sekali untuk menjaga kebersihan wadah dan mendukung pertumbuhan tanaman.
5. Pengecekan Kondisi Tanaman Secara Berkala
Poin terpenting dalam merawat tanaman hidroponik adalah memantau kondisinya secara berkala.
Pengecekan intensif akan membantu mengidentifikasi gejala awal serangan hama, penyakit, atau kekurangan larutan nutrisi.
Jika tanaman menunjukkan gejala seperti daun menguning atau mengering, tindakan dapat diambil dengan cepat.
Budidaya tanaman hidroponik pada musim hujan memang memiliki tantangan tersendiri, tetapi dengan langkah-langkah yang tepat, petani dapat mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut.
Keberhasilan dalam budidaya hidroponik tidak hanya melibatkan pemahaman terhadap teknik tanam, tetapi juga perhatian terhadap faktor-faktor lingkungan yang memengaruhi pertumbuhan tanaman.***
- Arang sekam
- Biologi
- Bisnis
- budidaya tanaman
- cara menanam
- Cara Merawat tanaman
- cocopeat
- Ekonomi
- Hama
- hama dan penyakit
- Hidroponik
- Indonesia
- Kementan
- materi IPA
- media tanam
- nutrisi hidroponik
- Penyuluh Pertanian
- PERTANIAN
- Petani Milenial
- Petani Muda
- Pupuk
- pupuk hidroponik
- Rockwool
- Smart Farming
- Tanaman
- tanaman hias
- tanaman hidroponik
- Tani Modern
- Teknologi Pertanian
- Tumbuhan
4 Komentar