GOWA – Polbangtan Gowa kembali menggelar District Multi Stakeholder Forum (DMSF) di Sulawesi Selatan. Setelah sebelumnya dilaksanakan di Maros, kali ini digelar di Bantaeng.
Bersama Bappeda Bantaeng sebagai Koordinator DCT (District Coordinator Team), Forum Pemangku Kepentingan tersebut mendiskusikan Pengembangan Cluster Agribisnis komoditas Unggulan program Youth Enterpreneurship and Employment Support Service (YESS) Kementan pada Selasa (11/04), di Ruang Pola Kantor Bupati Kabupaten Bantaeng.
Turut hadir Wakil Bupati Bantaeng, Direktur Polbangtan Gowa, Project Manager beserta Tim PPIU Program YESS Sulawesi Selatan, Seluruh kepala kecamatan Kabupaten Bantaeng, Kepala OPD Lingkup Kabupaten Bantaeng, Pihak perbankan, Petani Milenial, P4S, dan perwakilan BPP.
DMSF dilakukan untuk menjaring kesamaan persepsi berbagai stakeholder agar kegiatan fasilitasi maupun regenerasi petani milenial di Bantaeng berjalan sukses.
Sebagaimana diketahui Kegiatan fasilitasi petani milenial akan dan terus dilakukan Kementan dengan berbagai program seperti pelatihan, pendampingan, akses permodalan maupun pemberdayaan.
“Kita fasilitasi mereka, kita tingkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka melalui pelatihan. Kita manfaatkan teknologi, alsintan dan jejaring pemasaran. Kita ubah pola pikir generasi millennial bahwa pertanian itu keren dan hebat. Kita optimis ditangan generasi muda sektor pertanian akan lebih maju” jelas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi lebih spesifik menyatakan bahwa program YESS Kementan dirancang untuk menghasilkan wirausahawan muda pedesaan dan tenaga kerja yang kompeten di bidang pertanian.
“Keberhasilan program YESS akan menjadi percontohan dan tolok ukur untuk pelaksanaan program pengembangan pemuda tani dan kewirausahaan muda di tingkat nasional maupun internasional. Dengan demikian maka pengelolaannya harus dilakukan dengan baik, oleh tenaga yang profesional dan berkomitmen tinggi,” tutur Dedi.
Pada saat kegiatan DMSF di Bantaeng, Direktur Polbangtan Gowa Detia Tri Yunandar mengapresiasi respon baik Pemerintah Daerah terhadap pelaksanaan program YESS Kementan.
“Dengan hadirnya Program YESS tentunya potensi pertanian dan regenerasi petani bisa terwujud dengan nyata, sehingga pengembangan potensi ekonomi di sektor pertanian bisa tercapai” ujar Detia
“Dengan dukungan penuh pemerintah Daerah insya allah tahun ini serapan Program YESS lebih maksimal dan dirasakan penuh oleh petani muda di Bantaeng” ungkapnya.
“Pemerintah kabupaten Bantaeng konsisten memberikan pengawalan penuh dalam hal pelaksanaan Program YESS, agar serapan dan Pengembangan potensi pertanian bisa maksimal” ujar Wakil Bupati Bantaeng Sahabuddin saat membuka kegiatan DMSF.
Sahabuddin mengatakan bahwa Kehadiran Program YESS menjadikan tenaga kerja muda dan sektor pertanian sebagai basis pelaksana program sangat relevan dengan kondisi masyarakat.
“Kehadiran Program YESS di Bantaeng menjadikan tenaga kerja muda dan sektor pertanian sebagai basis pelaksana program sangat relevan dengan kondisi masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah Kabupaten Bantaeng sangat mensupport kegiatan yang dijalankan oleh Program YESS Kementan” Terangnya.
Terakhir, Sahabuddin berharap forum DMSF tersebut dapat menghasilkan rumusan strategi keberlanjutan pembinaan kepada masyarakat petani sehingga akan memperkuat struktur perekonomian masyarakat Kabupaten Bantaeng.
Kepala Bappeda Bantaeng mengakui bahwa Program Yess Kementan tersebut memang telah berhasil menaikkan indikator Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) di Bantaeng.
Salah satu indikatornya adalah naiknya akselerasi program di lapangan dengan kegiatan yang telah dilakukan seperti pelatihan-pelatihan yang cukup banyak membantu wirausaha muda milenial. Hal tersebut sangat mendukung jalannya perekonomian di Kabupaten Bantaeng.
“Sinkronisasi program akan dioptimalkan agar tidak terjadi duplikasi dan tumpang tindih antara bantuan dari Program YESS Kementan dengan Program Unggulan Bupati dan Wakil Bupati Bantaeng” Ujar Kepala Bappeda Bantaeng Asruddin pada saat penutupan DMSF.
Komentar