Fermentasi Pakan Ternak sebagai Solusi Ketersedian Pakan di Musim Kemarau

Fermentasi pakan ternak merupakan proses amoniasi terhadap pakan ternak agar kandungan nutrisi yang terdapat pada pakan ternak hijauan ini bisa disimpan dan bertahan dalam kurun waktu lama.

Pakan termak ini menjadi salah satu hal yang sangat menentukan dalam keberhasilan usaha peternakan.

Tahukah kamu, pakan ternak alami ini tentunya merupakan yang terbaik untuk hewan ternak seperti kambing atau sapi.

Dedaunan dari tumbuhan kacang umumnya juga sangat baik kita berikan kepada sapi atau kambing, karena dedaunan tersbut mengandung nutrisi yang cukup tinggi.

Pada musim hujan, biasanya ada banyak jenis hijauan alami yang bisa kita temukan pada berbagai tempat, seperti rumput yang bisa kita berikan agar hewan ternak kita bisa cepat gemuk.

Lalu bagaimana saat musim kemarau tiba terutama saat rumput sulit sekali kita dapatkan? Salah satu solusinya adalah dengan membuat pakan ternak fermentasi.

Secara umum, pada musim kemarau pakan ternak yang berkualitas ini sulit didapatkan. Kondisi ini tentu saja akan mengakibatkan peternak terpaksa memanfaatkan limbah pertanian, salah satunya seperti jerami padi.

Pakan ternak fermentasi ini merupakan pakan hasil pembuatan pakan ternak melalui pemecahan senyawa organic dan dalam proses ini akan memanfaatkan bantuan mikroorganisme untuk mengubahnya menjadi senyawa sederhana.

Berikut ini beberapa kegunaaan dari pakan ternak fermentasi, yaitu:

  • Pakan ternak bisa disimpan sesuai keperluan (pakan bisa bertahan lama tanpa mengurangi jumlah nutrisi).
  • Dapat menambah nafsu makan, sehingga dapat mempercepat pertumbuhan hewan ternak.
  • Akan menghasilkan daging hewan yang rendah kolesterol dan tidak “prengus”.
  • Dapat mengurangi bau/amoniak yang tidak enak pada kotoran hewan.
  • Kotoran atau limbah hewan ternak berkualitas dan bisa dimanfaatkan untuk menjadi pupuk.

Cara Pembuatan Pakan Ternak Fermentasi

Siapkan terlebih dahulu alat dan bahan untuk membuat pakan fermentasi, yaitu:

  • Alat cacah (bisa gunakan pisau atau golok).
  • Terpal, plastik besar atau tong besar.
  • Jerami atau rumput.
  • Tetesan gula pasir atau tebu.
  • Suplemen probiotik (solagri).
  • Air.
  • Bekatul atau dedak.

Inilah langkah-langkah pembuatannya, yaitu:

  1. Cacah terlebih dahulu jerami atau rumput dengan golok atau juga bisa menggunakan alat cacah. Dalam tahapan ini berfungsi supaya proses fermentasi menjadi lebih mudah.
  2. Siapkan juga untuk tempat pembuatan, bisa menggunakan terpal, plastik besar atau juga bisa menggunakan tong besar.
  3. Selanjutnya, larutkan gula pasir atau tebu dengan air yang ditambah dengan Solagri.
  4. Kemudian, masukan jerami atau rumput, dedak dan juga bekatul pada tempat pembuatan yang telah disiapkan sebelumnya.
  5. Setelah itu, siram semua bahan yang telah tersusun rata tersebut di dalam tempat pembuatan dengan larutan gula dan Solagri yang tadi sudah dilarutkan dengan air.
  6. Lalu, aduklah hingga semua bahan merata.
  7. Selanjutnya, tutup tempat pembuatan dengan menggunakan terpal atau dengan apapun dan pastikan menjadi kedap udara.
  8. Setelah itu semua tertutup rapat (kedap udara), maka proses fermentasi sedang berjalan dan tunggulah hingga 14 hari.
  9. Setelah 14 hari, pakan fermentasi yang sudah di buat dari jerami atau rumput akan segera jadi.

Setelah pakan fermentasi tersebut sudah jadi, dianginkan terlebih dahulu kurang lebih selama 15 menit dan setelah itu baru bisa diberikan pada hewan ternak.

Pemberian pakan fermentasi ini umumnya sangat bagus diberikan pada hewan ternak saat siang atau sore hari dan setelah hewan tersebut memakan makanan hijau atau rumput.

Hal ini bertujuan supaya hewan ternak tidakk kaget dengan pakan fermentasi yang akan diberikan.

Komentar