JAKARTA – Akademisi dan praktisi bidang pertanian yang tergabung pada Himpunan Ilmu Tanah Indonesia [HITI] merekomendasi ‘kebijakan publik Biosaka harus berdasarkan kajian ilmiah’ mengingat hasil penelitian menunjukkan ternyata Biosaka tidak berpengaruh terhadap produksi padi.
Rekomendasi tersebut mengemuka pada Focus Group Discussion (FGD) yang digelar HITI bertajuk ‘Sharing Pemanfaatan Biosaka untuk Tanaman Padi Sawah’ secara online pada Senin (29/50. FGD dihadiri hampir 75 peserta online dari kalangan akademisi, praktisi, pejabat Kementan dan pejabat pemerintah daerah terkait serta penyuluh dan stakeholders.
Hadir narasumber Dr Ir Ladiyani Retno Widowati, MSc dari Balai Pengujian Standar Instrumen Tanah dan Pupuk
pada Balai Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementerian Pertanian RI dan akademisi IPB University, Dr Arif Hartono.
Acuannya, hasil penelitian Balai Pengujian Standar Instrumen Tanah dan Pupuk pada Balai Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementerian Pertanian RI menunjukkan ternyata Biosaka tidak berpengaruh terhadap produksi padi, serta tidak mengurangi kebutuhan pupuk 50% hingga 90%.
1 Komentar