wartanionline.com – Ikan nila dan ikan mujair sering kali dianggap sama oleh banyak orang. Keduanya memang akrab di dapur rumah tangga Indonesia sering digoreng, dibakar, atau dimasak dengan bumbu kuning. Namun, tahukah kamu bahwa keduanya sebenarnya berasal dari spesies yang berbeda?

Dosen dari Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University, Kurnia Anggraini Rahmi, MSc, menjelaskan bahwa meski tampak mirip sekilas, ikan nila dan mujair memiliki ciri-ciri fisik dan perilaku yang cukup berbeda.

Mengenal Lebih Dekat Ikan Nila

Ikan nila memiliki nama ilmiah Oreochromis niloticus. Bentuk tubuhnya cenderung bulat dan pipih dengan punggung agak menonjol. Salah satu ciri khasnya adalah garis-garis horizontal yang terlihat jelas di sirip ekor dan sirip punggung.

Warna tubuh nila umumnya kehitaman atau abu-abu gelap, dengan sisik besar dan kasar. Kepalanya terlihat kecil jika dibandingkan dengan mulutnya, tetapi matanya besar dan sedikit menonjol. Moncongnya berukuran sedang, dan ada tiga baris sisik di bagian pipi.

Sirip-siripnya pun memiliki bentuk unik: sirip punggung dan sirip dubur tampak tumpul, sementara sirip dada terlihat meruncing. Di sudut dekat tutup insang, terdapat bercak gelap yang khas. Dalam dunia ilmiah, susunan sirip ikan nila dituliskan dengan rumus D XV.10; C 0.17; A VIII.10; P I.5; dan V II.10.

Dalam hal reproduksi, ikan nila tergolong produktif. Ia bisa memijah setiap dua minggu sekali, dan dapat mengulang proses tersebut beberapa kali sebelum masuk masa istirahat. Jika sedang mengerami telur, satu siklus pemijahan bisa berlangsung sekitar sebulan.