MAROS – Dalam upaya regenerasi petani muda, Kementerian Pertanian RI melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) terus mengembangkan upaya dalam penumbuhan wirausaha muda pertanian di seluruh Indonesia.
Salah satu upaya tersebut digagas melalui Program Youth Entrepreneur and Employment Support Services (YESS).
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian Dedi Nursyamsi menyatakan program YESS yang digagas Kementan dan dilaksanakan PPIU di tingkat provinsi menjadi salah satu cara mempercepat regenerasi petani dan mencetak petani milenial.
“Program ini juga bertujuan untuk menghasilkan wirausaha muda pertanian atau petani milenial dengan berbagai kegiatan maupun usaha yang dirintisnya.” kata Dedi.
Pengembangan pertanian dalam program YESS selain dari peningkatan teknologi, sumberdaya alam dan sumber daya manusia adalah dengan berupaya membentuk kelembagaan pertanian seperti koperasi.
Kelembagaan tersebut merupakan inovasi guna mendorong partisipasi aktif para petani muda, memberikan pelayanan dan fasilitas yang memadai untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mereka.
Setelah sebelumnya di Kabupaten Bantaeng dengan kelembagaan koperasi kakao, Pada Selasa, (12/12/2023), Petani muda Kabupaten Maros melalui Program YESS melakukan Pengukuhan dan Deklarasi Pembentukan Koperasi Kluster Gula Aren.
Pengukuhan dilaksanakan di Kantor Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Maros. Adapun nama koperasi yang disepakati adalah Koperasi Gula Aren “Barakka”.
Ramdani salah satu petani muda gula aren Maros resmi dikukuhkan menjadi ketua Koperasi Gula Aren Barakka. Pengukuhan langsung dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Maros melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan Kab. Maros.
Turut hadir pada acara tersebut Project Manager Program YESS Sulawesi Selatan Kisman Awaluddin Arsyad, Kepala Dinas Koperindag, Dinas Pertanian serta 25 orang petani muda Maros yang memiliki usaha di bidang budidaya dan pengolahan aren.
Potensi gula aren di Kabupaten Maros memang cukup besar. Warga disana banyak mengolah bahan baku menjadi gula aren hingga dikemas kemudian dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan gula di Maros, Makassar bahkan Pangkep.
Menurut Kisman, pendirian koperasi khusus kluster gula aren untuk mendorong partisipasi aktif, memberikan pelayanan dan fasilitas kepada para petani muda Maros.
“Pendirian koperasi khusus kluster gula aren diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan, mendorong partisipasi aktif, memberikan pelayanan dan fasilitas yang memadai, serta meningkatkan sinergi antara pihak-pihak terkait untuk mendukung pengembangan usaha budidaya dan pengolahan gula aren di Kabupaten Maros”.ujarnya.
Komentar