Menjaga keseimbangan dan kelestarian lingkungan.
Sistem peternakan berkelanjutan mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam yang tersedia, seperti lahan, air, tanaman, dan limbah, serta mengurangi penggunaan sumber daya alam yang tidak terbarukan, seperti bahan bakar fosil.
Hal ini dapat menghemat energi, mengurangi emisi gas rumah kaca, mengurangi pencemaran air dan tanah, serta meningkatkan biodiversitas dan kualitas lingkungan5.
Apa contoh sistem peternakan berkelanjutan?
Beberapa contoh sistem peternakan berkelanjutan yang telah diterapkan di Indonesia, antara lain:
Peternakan berbasis kawasan. Ini adalah sistem peternakan yang mengelola sumber daya alam, ternak, dan manusia secara terpadu, efisien, dan berkelanjutan di suatu wilayah tertentu yang memiliki karakteristik dan potensi tertentu.
Contoh ternak berbasis kawasan adalah kawasan sapi potong di Nusa Tenggara Barat, kawasan sapi perah di Jawa Barat, dan kawasan ayam kampung di Jawa Tengah3.
Peternakan terintegrasi. Ini adalah sistem ternak yang mengintegrasikan kegiatan ternak dengan kegiatan sektor lain, seperti pertanian, perkebunan, atau industri, sehingga terjadi sinergi dan efisiensi dalam penggunaan sumber daya alam, ternak, dan manusia.
2 Komentar