Pengaruh Negatif IPTEK dalam Bidang Pertanian

Pengaruh negatif iptek dalam bidang pertanian. Seperti yang kita tahu, perkembangan suatu peradaban dalam kehidupan manusia atau masyarakat sehari-harinya semakin cepat dan serba memberikan kemudahan.

Utamanya pada saat kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi atau Iptek masuk di dalam bidang kehidupan manusia.

Begitu pula dalam bidang pertanian, dimana terdapat berbagai kemudahan dan pembaharuan untuk peningkatan hasil hasil pertanian dilakukan.

Nah, dari sinilah peran penting kemajuan iptek di dalam bidang pertanian, mulai dari untuk peningkatan produktivitas pertanian.

Contohhnya adalah menggunakan pupuk kimia, pestisida, mesin hingga berbagai perlengkapan serta peralatan canggih untuk penunjang pertanian.

Tetapi, dalam proses perkembangan dan kemajuan iptek di bidang pertanian ini ternyata juga memberikan pengaruh serta dampak negatif.

Salah satu dampak negatif IPTEK dalam bidang pertanian adalah berkurangnya tenaga kerja petani.

Berikut ini beberapa dampak negatif IPTEK dalam bidang pertanian, yaitu:

  1. Jumlah Tenaga Petani Berkurang

Dampak negatif yang pertama adalah jumlah petani yang menjadi berkurang. Dikutip dari buku Smart Farming: Pertanian di Era Revolusi Industri 4.0 oleh Pengertian, dkk (2020), diketahui bahwa jumlah petani usia produktif di Indonesia hingga saat ini terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun.

Sementara, untuk minat generasi milenial untuk terjun ke sektor pertanian ini juga semakin minim.

Nah, berkurangnya jumlah petani ini tidak hanya disebabkan minat yang rendah, tetapi juga karena teknologi yang semakin maju.

  1. Penggunaan Obat-obatan Kimia yang Dapat Membunuh Makhluk Hidup

Tak hanya itu, dampak negatif yang lainnya adalah dengan teknologi pertanian yang semakin maju ini dapat menyebabkan para ahli melakukan inovasi, salah satunya adalah dengan menciptakan pupuk maupun obat-obatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas tanaman.

Tetapi, nyatanya hal tersebut dapat menimbulkan dampak negatif, yaitu dapat membunuh makhluk hidup yang berhabitat atau tinggal di sekitar tanaman tersebut.

  1. Terjadi Hilangnya Generasi Petani

Berkat adanya kemajuan IPTEK, hal ini justru juga membuat pekerjaan sebagai petani dianggap kuno oleh sebagian generasi milenial dan Z.

Hal ini tentu saja akan menjadi ancaman tersendiri, sehingga pekerjaan petani benar-benar akan punah suatu saat nanti.

  1. Petani Menjadi Mengalami Ketergantungan

Adanya kemajuan teknologi ini terkadang tentu saja dapat membuat manusia menjadi terlena, sehingga mereka akan mengabaikan kewajiban yang seharusnya dilakukan.

Bahkan, hal ini juga sangat rentan menimpa profesi petani, sehingga mereka juga akan menjadi ketergantungan terhadap kemajuan teknologi.

Maka akan mengakibatkan petani lebih mengandalkan cara-cara instan tanpa mempedulikan lagi adanya efek samping.

Nah, hal inilah yang perlu diwaspadai supaya ekosistem pertanian dapat tetap seimbang.

Komentar