“Semuanya harus sama, denyut nadi, tarikan nafas, denyut jantung harus sama. Sekali BPPSDMP mengatakan TANI AKUR semua warga BPPSDMP harus berjuang harus selaras dan senafas untuk mensukseskan program-program dimaksud,” jelas Dedi.
Gebrakan yang dilakukan srikandi petani milenial asal Kabupaten TTU, NTT, Maria Yumetri Omenu, layak dijadikan inspirasi. Sebab, ia mampu menaklukkan lahan kering dan sukses mengelola bisnis hortikultura. Sukses ini mengantarkan Maria menjadi salah seorang petani milenial yang mendapatkan sertifikat emas yang diserahkan langsung oleh Mentan, Syahrul.
Maria bersyukur, dari lahan kering ia mencampai omzet antara Rp 30 juta – Rp 40 juta.
Pengembangan hortikultura pada lahan kering mulai dilirik karena memiliki potensi dan peluang yang sangat besar untuk dikembangkan di masa yang akan datang.
“Faktor yang mempengaruhi usaha tani hortikultura di lahan kering kami bermacam-macam bisa dari faktor fisik dan faktor nonfisik. Faktor fisik antara lain topografi, Iklim, cahaya matahari dan temperatur/suhu, tanah. Faktor non fisik juga berpengaruh terhadap pertanian atara lain modal, tenaga kerja, pemasaran, transportasi, teknologi dan komunikasi,” ungkap Maria.
2 Komentar