Tanaman Akar Kucing dan Manfaatnya Untuk Kesehatan

Tanaman akar kucing merupakan salah satu tanaman liar yang dapat tumbuh di pinggir jalan, lapangan rumput maupun lereng bukit.

Tanaman ini termasuk juga tanaman herbal yang mudah ditemui di Indonesia.

Perlu diketahui, seluruh bagian tanaman akar kucing ini dapat digunakan sebagai obat, baik itu dalam bentuk segar atau yang telah dikeringkan.

Dosen Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor drh. Supratikno menyebutkan bahwa, akar kucing ini dikenal dengan beberapa penamaan.

Penamaan tanaman akar kucing ini beberapa di antaranya adalah anting-anting, catnip, kucing galak atau catmint.

Diketahui, tanaman akar kucing ini mengandung sejenis minyak atsiri nepetalactone yang dapat tercium oleh kucing.

Kucing dapat mencium aroma tersebut karena memiliki organ vomeronasal berupa pipa yang terbuka di langit-langit mulutnya.

Tanaman akar kucing ini mempunyai nama ilmiah Acalypha indica, keluarga Euphorbiaceae dari genus Acalypha dan tanaman ini merupakan herba semusim.

Akar kucing dapat tumbuh tegak dengan tinggi 30-50 cm, bercabang dengan garis memanjang kasar.

Daun tanaman ini bertangkai panjang, tunggal, letak tersebar, berbentuk bulat telur sampai lanset dengan panjang 2,5-8 cm dan lebar 1,5-3,5 cm berwarna hijau.

Akar kucing juga memiliki bunga majemuk, berkelamin satu yang keluar dari ketiak daun dan berukuran kecil.

Sementara, untuk akar tanaman ini memiliki jenis akar tunggang dengan warna putih kotor.

Akar kucing ini juga sejak lama telah digunakan untuk mengatasi beberapa masalah kesehatan, seperti:

  • Asam urat.
  • Rematik.
  • Berbagai gangguan pencernaan, seperti sindrom iritasi usus besar, colitis, disentri, diare dan penyakit Crohn.
  • Sindrom kelelahan kronis (CDS).
  • Penyembuhan luka.
  • Parasit.
  • Penyakit Alzheimer.
  • Asma.
  • Alergi serbuk bunga.
  • Kanker (khususnya untuk kanker saluran kemih), kanker otak jenis tertentu yang disebut glioblastoma, gonore, dan “pembersihan” ginjal.

Beberapa orang juga menggunakan akar kucing ini untuk infeksi virus termasuk sirap yang disebabkan oleh herpes zoster, luka dingin yang disebabkan oleh herpes simplex dan AIDS yang disebabkan virus HIV.

Perlu diketahui juga, dengan mengomsumi tanaman obat ini juga dapat menyebabkan beberapa efek samping termasuk hipotensi dan diare, mual, dan perut tidak nyaman.

Bahkan, beberapa dilaporkan mengalami reaksi alergi, efek pada ginjal, neuropati hingga meningkatnya risiko perdarahan dengan terapi antikoagulan.

Saiful Rachman

Recent Posts

Bunga Layu Bukan Akhir! Ini Cara Ajaib Hidupkan Kembali

wartanionline.com - Bunga potong bukan sekadar hiasan mereka adalah simbol kemeriahan, keindahan, dan cinta. Tak…

11 jam ago

Sukseskan Swasembada Pangan, Mahasiswa Polbangtan Kementan Gandeng BP Massedi Jalankan Program Oplah

wartanionline.com - Melalui program Praktek Kerja Lapangan (PKL) II, Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa…

4 hari ago

Peserta Famtrip Susuri Sungai Talaga dan Nikmati Tradisi Halmahera Barat

wartanionline.com, Halmahera Barat – Laut membisikkan kisah leluhur, gunung berdiri gagah menjaga bentang tanah, dan…

5 hari ago

Anggur Laut Bukan Buah: Kenali Rasa, Manfaat, dan Potensinya!

wartanionline.com - Saat mendengar kata "anggur," kebanyakan orang langsung membayangkan buah manis berwarna ungu atau…

1 minggu ago

Mentan: Terima Kasih Kepada Petani Dan Seluruh Stakeholders Atas Capaian Spektakuler 4 Juta Ton Cadangan Beras

wartanionline.com, Jakarta – Pemerintah mencatatkan sejarah baru dalam tata kelola pangan nasional. Untuk pertama kalinya…

1 minggu ago

ASUS Vivobook S14: Rekomendasi Laptop AI 2025 untuk Profesional dan Kreator Digital

wartanionline.com - Di tengah derasnya arus transformasi digital, kecepatan dan kualitas bukan lagi sekadar nilai…

1 minggu ago