Tanaman Patah Tulang dan Cara Menanamnya

Tanaman patah tulang atau Euphorbia tirucalli adalah tumbuhan perdu yang tumbuh secara tegak.

Tanaman ini juga memiliki banyak nama lokal, diantaranya adalah Susuru, Kayu Urip, Kayu Jaliso dan masih banyak yang lainnya.

Tanaman ini dapat tumbuh di lingkungan dengan iklim tropis. Tanaman patah tulang ini lebih seperti tanaman perdu yang organ tubuhnya hanya terdiri atas batang, tanpa daun dan bunga yang mencolok.

Tanaman ini memiliki tingginya yang bisa mencapai sekitar dua hingga enam meter dengan pangkal berkayu, bercabang banyak dan bergetah seperti susu yang toksik terhadap kulit, mata, hingga serangga.

Tumbuhan patah tulang ini juga memiliki ranting yang bulat silindris berbentuk pensil, beralur halus membujur dan berwarna hijau.

Patah Tulang (Euphorbia tirucali) ini tidak hanya berguna sebagai tanaman hias saja, tetapi juga sebagai tanaman obat.

Uniknya, berbagai bagian dari tanaman ini seperti akar, batang kayu, ranting dan getahnya dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional.

Manfaat tanaman patah tulang untuk kesehatan adalah sebagai antimikroba, mampu mengobati herpes, sebagai antioksidan, menjaga fungsi hati, nyeri lambung, reumatik hingg dapat mengibati penyakit kulit.

Maka dari itu cara menanamnya juga harus diperhatikan supaya dapat tumbuh dengan maksimal dan berguna sesuai fungsinya. Berikut ini cara menanam secara generatif dan vegetatifnya, yaitu:

  1. Penanaman secara generatif ini dapat dilakukan dengan biji.
  2. Biji patah tulang dapat diambil dari tanaman dengan indukan super dan sehat.
  3. Biji tersebut kemudian disemai dalam pot atau polybag.
  4. Usahakan untuk pot sebaiknya diberikan bedengan supaya terhindar dari lingkungan luar yang buruk.
  5. Bukalah tutup yang melindungi biji semai secara berkala, hal ini dilakukan supaya biji yang akan dipindah ke lahan dapat beradaptasi dengan lingkungan baru.
  6. Untuk penanaman secara vegetatif ini dapat dilakukan dengan cara stek batang.
  7. Pilihlah batang remaja yang sehat dan potong pada bagian pangkalnya bukan pada bagian tengahnya.
  8. Kupaslah kulit bagian pangkal sekitar 10 cm.
  9. Kemudian, tancapkan batang yang telah dikupas pada lahan yang gembur atau tanah yang telah dicampur pupuk organik.

Komentar