Selain itu, ada juga beberapa aspek besar terkait program Ditjen PSP lainnya, diantaranya irigasi pertanian, lahan pertanian termasuk ketersediaan lahan dan kualitas lahan. Selanjutnya perlindungan lahan pertanian termasuk sarana produksi, pengendalian OPT, alsintan, pembiayaan pertanian dan juga asuransi”, jelas Dede.

Narasumber kedua, Yuliarmi yang merupakan Pengawas Mutu Hasil Pertanian Ahli Madya pada Direktorat Serealia, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan mengatakan bahwa program padi dan jagung usernya dari teknologi yang digunakan. Sedangkan untuk program reguler pengembangan budidaya padi jagungdi lahan kering, lahan rawa dan irigasi.

“Dampak dari krisis global, kita harus bekerja keras dengan maksimal terutama padi untuk peningkatan IP400 dan jagung dengan sistem metuk jempolan atau menjemput pola lahan dengan melakukan pertanaman jagung sebelum panen padi dan juga ditanam kedelai”, ujarnya.

Yuliarmi menambahkan dengan adanya benih unggul dapat meningkatkan produksi sebanyak 20%, sedangkan target benih unggul tahun 2023 sebanyak 75% tersebar di Indonesia dengan disesuaikan dengan varietasnya. Untuk target produksi tahun 2023 tanaman padi sejumlah 52,13 juta ton dan tanaman jagung sejumlah 14,6 juta ton.