Tanaman kelor atau Moringa oleifera adalah salah satu tanaman yang telah dikenal secara luas karena khasiatnya yang berlimpah bagi kesehatan bisa mengatasi stunting dan gizi buruk.

Dalam bahasa latin, tanaman ini dijuluki “miracle tree” oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Menurut laman resmi Kementerian Pertanian RI, daun kelor memiliki kandungan vitamin antioksidan yang sangat tinggi.

Selain itu, kelor mengandung kalium dan potasium yang lebih tinggi daripada pisang, serta mengandung kalsium yang lebih melimpah dibandingkan susu.

Tidak hanya itu, kandungan vitamin C dalam daun kelor juga sangat signifikan.

Mengkonsumsi daun kelor, juga dikenal dengan nama Moringa oleifera Lamk, telah terbukti dapat mengatasi masalah stunting dan gizi buruk pada anak-anak.

Nutrisi yang terkandung dalam daun kelor mampu memulihkan kondisi tubuh dan otak anak-anak yang mengalami kekurangan gizi.

Kandungan gizi dalam daun kelor sungguh luar biasa.

Beberapa di antaranya adalah protein (19-29 persen), serat (16-24 persen), lemak, karbohidrat, mineral, kalsium, magnesium, fosfor, besi, sulfur, asam oksalat, vitamin A, vitamin B atau Kolin, vitamin B1 atau thiamine, vitamin B2 atau riboflavin, vitamin B3, vitamin C, dan vitamin E.

Cara Budidaya Tanaman Kelor

Budidaya kelor telah mulai dikembangkan untuk memenuhi permintaan akan daun kelor yang terus meningkat.

Pohon kelor dapat tumbuh di berbagai lokasi, namun menanam dan merawatnya tidak selalu mudah, terutama jika ditanam di iklim yang tidak cocok, karena pohon kelor dapat mati.

Ada dua cara umum untuk menanam kelor, yaita dengan biji dan batang.

Menanam kelor dengan biji memiliki beberapa kelebihan, seperti produktivitas yang lebih tinggi, ketahanan terhadap penyakit, dan usia tanam yang lebih lama, bisa mencapai hingga 50 tahunan.

Di sisi lain, penanaman dengan batang hanya bertahan paling lama 30 hingga 40 tahun dan lebih rentan terhadap serangan penyakit.

Namun, menanam dengan batang mempunyai kelebihan yaitu masa panen yang lebih cepat.

Kelor yang ditanam dengan batang dapat dipanen dalam waktu sembilan bulan, bahkan lebih cepat.

Sementara itu, menanam dengan biji memerlukan waktu hingga satu tahun sebelum dapat dipanen.

1. Cara Menanam Tanaman Kelor dengan Batang

Cara menanam kelor dengan batang cukup mudah dan mampu berproduksi lebih cepat.

  • Pertama, pilihlah pohon kelor besar yang dalam kondisi sehat.
  • Ambil batang pohon dengan usia yang tidak terlalu tua maupun terlalu muda, dengan ukuran sekitar 50 sampai 70 cm.
  • Batang kelor yang akan ditanam tidak perlu ditancapkan dalam-dalam tanah, tapi cukup diletakkan miring dengan ujungnya yang dicacah dan diletakkan kontak langsung dengan tanah.
  • Tanaman kelor ini harus disiram dengan interval 5 sampai 7 hari sekali, dan pastikan agar tanah di sekitar pohon tidak terlalu becek dan menggenang air dalam waktu yang lama untuk mencegah pembusukan akar.

Selalu usahakan agar tanah selalu lembab meskipun pohon kelor dapat tetap bertahan tanpa disiram, namun dengan penyiraman yang cukup maka pertumbuhannya akan lebih sehat.

Saat pohon kelor telah tumbuh besar, sebaiknya dipanjat saat memanen buah atau daunnya, karena batangnya rentan patah jika tidak hati-hati dan kulit batang sering terkelupas sehingga pertumbuhannya terganggu.

2. Cara Menanam Tanaman Kelor dengan Biji

Sementara itu, cara pembibitan biji kelor memerlukan perlakuan khusus.

  • Pastikan untuk memilih biji berkualitas yang diambil dari polong atau buah kelor yang sudah tua dan hampir busuk.
  • Kemudian, biji-biji ini dijemur di bawah sinar matahari selama sekitar 5 jam.
  • Setelah biji kering, simpanlah biji kelor di tempat yang sejuk dan kering.
  • Selanjutnya, siapkan polibag sebagai media untuk menumbuhkan biji kelor, masukkan biji ke dalam polibag dan tunggulah hingga tunas kelor tumbuh.
  • Pastikan penyiraman dilakukan secara intensif agar pertumbuhan tunas berjalan dengan baik.

Dengan mengetahui cara menanam tanaman kelor di halaman rumah dan manfaatnya yang kaya untuk kesehatan, kita dapat memanfaatkan potensi tanaman ini secara optimal dan meningkatkan kualitas hidup melalui pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan.

Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna bagi pembaca untuk menjadikan kelor sebagai pilihan tanaman yang bermanfaat di halaman rumah mereka.