Tanaman obat di Indonesia sendiri mempunyai 15 jenis yang utama, mulai dari jahe, lengkuas, kencur, kunyit, lempuyang, temulawak, temuireng, temukunci, dlingo atau dringo, kapulaga, mengkudu, mahkota dewa, kejibeling, sambiloto hingga lidah buaya.
Tanaman obat-obatan yang kita tanam ini tentu saja membutuhkan curah hujan yang cukup dengan distribusi yang merata.
Ketersediaan air sendiri merupakan salah satu faktor yang bisa menjadi penentu keberhasilan budi daya tanaman obat.
Inilah beberapa tips yang bisa diikuti dalam cara merawat tanaman obat, yaitu:
- Pastikan untuk memberikan pupuk kandang secukupnya, pupuk kandang ini diketahui mengandung unsur hara makro maupun mikro yang sangat dibutuhkan tanaman. Dosis penggunaan yang tepat dalam pupuk kandang adalah sekitar satu sampai dua ton per hektar.
- Jangan lupa juga untuk memberikan pupuk organik. Pemberian pupuk organik ini diketahui dapat memperbaiki struktur tanah dan juga sebagai sumber zat makanan bagi tanaman obat.
- Apabila ada tanaman obat yang pertumbuhaannya tidak normal atau mati seperti yang lainnya, maka lakukanlah penyulaman. Penyulaman ini adalah pergantian tanaman yang mati dengan tanaman yang baru supaya pertumbuhannya seragam.
- Usahakan untuk rutin melakukan penyiraman pada saat penanaman atau tanaman masih kecil. Sementara, untuk tanaman yang sudah besar secara relatif tidak memerlukan penyiraman yang terlalu sering, penyiraman ini dapat dilakukan dengan perendaman parit bedengan.
- Lakukan juga penyiangan secara berkala, yaitu bisa dilakukan satu atau dua kali selama masa tumbuh dan dapat dilakukan bersamaan dengan pemberian pupuk kandang.
Halaman
3 Komentar