Kementan Luncurkan Program Teknologi Pertanian, Dorong Produktivitas Wujudkan Kemandirian Petani

JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) terus menghadirkan inovasi-inovasi teknologi terbarunya guna peningkatan produktivitas. Salah satunya adalah Program Taksi Alsintan yaitu program yang menyediakan alat dan mesin pertanian (alsintan) secara mandiri oleh pelaku usaha di sektor pertanian melalui fasilitasi bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Melalui program ini diharapkan dapat menghadirkan teknologi pertanian guna mengakselerasi pemulihan ekonomi di sektor pertanian. Taksi Alsintan juga merupakan suatu inovasi Kementan untuk mengurangi beban APBN dan melatih kemandirian petani.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) mendorong program Taksi Alsintan sebagai solusi dalam pemulihan ekonomi sosial dan kemandirian petani.

Kemandirian petani merupakan arahan langsung dari Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) dalam menjalankan pembangunan pertanian ke depan, ujar Mentan SYL.

Mentan menambahkan jika mekanisasi pertanian menjadi sebuah kebutuhan untuk memacu produktivitas, sebab dengan adanya intervensi teknologi, bekerja di sektor pertanian akan lebih cepat, efisiensi dan mengurangi biaya produksi.

“Salah satu inovasi yang kita dorong untuk mendukung kemajuan itu adalah program taksi alsintan. Idenya sederhana saja, masyarakat kini bisa memiliki Alsintan sendiri atau secara bersama-sama dengan pembiayaan melalui fasilitasi bantuan KUR pertanian”, ujar Mentan lagi.

Mentan SYL berharap alsintan mempercepat penggunaan teknologi dalam pengolahan lahan hingga panen di seluruh daerah, sehingga pertanian Indonesia menjadi maju, mandiri dan modern.

Menurut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi pada acara Mentan Sapa Petani dan Penyuluh (MSPP) volume 08, Jumat (24/02) di AOR BPPSDMP mengatakan bahwa dengan adanya alsintan bukan hanya mendongkrak produktivitas akan tetapi juga mempercepat proses produksi.

“Efisiensi alsintan dapat menghemat upah tenaga kerja sebanyak 40 sampai 50% dan tingkat kehilangan hasil dapat terselamatkan sampai dengan 50%”, jelas Dedi Nursyamsi.

Kabadan menambahkah jika saat ini pentingnya alsintan sudah disadari oleh para petani, yang artinya peluang bisnis semakin terbuka karena dapat menggerakan agribisnis.

Narasumber MSPP, Direktur Pembiayaan Pertanian Indah Megahwati mengatakan manfaat taksi alsintan diantaranya berkurangnya penggunaan dana APBN, meningkatnya penyerapan KUR dan meningkatnya penjualan dan kepemilikan alsintan.

Selain juga untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan dan produktivitas alsintan dan meningkatnya ketepatan waktu penyelesaian kegiatan usahatani serta meningkatnya kemudahan memperoleh pelayanan jasa alsintan, ujar Indah lagi.

Indah menambahkan bahwa untuk mendukung program ini telah hadir nomenklatur Peraturan Menteri Perekonomian Nomor 3 Tahun 2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Alsintan.

Berdasarkan Permenko tersebut, bahwa plafon kredit di atas 500 juta s.d 2 miliar dengan uang muka atau DP sebesar 10% yang akan dikenakan bunga 3% secara flat per tahun. Agunan pokoknya adalah Alsintan yang dibiayai dengan jangka waktu kredit maksimal lima tahun, dengan grace period sesuai dengan penilaian objektif Penyalur Kredit Alsintan, jelas Indah.

Sedangkan Narasumber MSPP lainnya, Gunawan Suhendro direktorat alsintan pada paparan materinya mengatakan sasaran pengembangan taksi alsintan diantaranya meningkatnya kepemilikan alsintan secara mandiri melalui sumber pembiayaan komersial (KUR) dan meningkatnya tingkat pemenuhan kebutuhan alsintan untuk usaha pertanian.

Selain juga meningkatnya kinerja pemanfaatan alsintan dan level mekanisasi pertanian di Indonesia dan berkembangnya model bisnis jasa alsintan yang terintegrasi serta terkonsolidasi dan professional dalam bentuk taksi alsintan dengan sumber pembiayaan utama dari Perbankan, ujar Gunawan.

Gunawan menambahkan manfaat taksi alsintan lainnya adalah berkurangnya penggunaan dana APBN, meningkatnya penyerapan KUR, meningkatnya penjualan dan kepemilikan alsintan serta meningkatkan efisiensi pengelolaan dan produktivitas alsintan.

Meningkatnya ketepatan waktu penyelesaian kegiatan usahatani, berkembangnya usaha perbengkelan dan suku cadang alsintan serta  sarana operasional alsintan dan bengkelnya dan meningkatnya kemudahan memperoleh pelayanan jasa alsintan juga merupakan manfaat taksi alsintan, jelas Gunawan.

Sebagai informasi Kementan terus memaksimalkan kinerja program-program andalan lainnya sekaligus mengusahakan pembiayaan peningkatan SDM melalui berbagai mekanismenya. Diantaranya melalui Program SIMURP yang diarahkan pada peningkatan produktivitas tanaman dalam menghadapi perubahan iklim global, peningkatan IP dan meningkatkan pendapatan petani melalui teknologi Climate Smart Agriculture (CSA) atau Pertanian Cerdas Iklim. (HV/NF)

Komentar