Kopi Bergejolak Akibat Tarif dan Cuaca
Pasar kopi global turut mengalami lonjakan harga dramatis. Komoditas Arabika, primadona industri kopi dunia, naik lebih dari 30 persen selama Agustus 2025. Pada 22 Agustus, kontraknya di ICE New York menyentuh USD 3,74 per pon, jauh di atas harga akhir Juli yang berada di kisaran USD 2,80 per pon.
Pemicunya adalah tarif baru dari pemerintah Amerika Serikat yang mulai berlaku sejak 6 Agustus: 50 persen tarif impor kopi dari Brasil. Sebagai eksportir kopi terbesar dunia, Brasil langsung terdampak, mendorong spekulasi pasar dan lonjakan harga.
Di luar kebijakan, kondisi iklim juga memperburuk situasi. Panen 2025 di Brasil diperkirakan turun 10 persen dari proyeksi awal, diperparah oleh frost (embun beku) di wilayah penghasil utama. Situasi ini membuat pembeli global beralih ke Kolombia dan negara-negara Amerika Tengah, meski harus membayar harga premium.
Menariknya, meskipun dikenai tarif oleh AS, ekspor kopi Brasil ke Eropa dan Asia justru meningkat, mencerminkan rapuhnya rantai pasok kopi dunia di mana gangguan kecil bisa memicu turbulensi harga secara global.
Comment