“Keterbatasan fasilitas dan sarana prasarana penyuluh dalam bekerja akan tertutup bila kita punya motivasi yang tinggi untuk memberikan kontribusi kepada pembangunan pertanian,” lanjut Bustanul.
Kemudian Bustanul mengatakan bahwa kondisi saat ini jauh lebih baik dibandingkan saat bangsa Indonesia bisa swasembada beras pada tahun 1984, dimana saat itu peran penyuluh pertanian sangat luar biasa dalam program Bimas yang dicanangkan pemerintah saat itu.
“Peran dan jasa penyuluh pertanian dalam transfer teknologi dan pendampingan kepada petani saat itu yang bisa membalikkan keadaan dari negara pengimpor beras menjadi negara yang swasembada. Maka daripada itu penyuluh pertanian sekarang harus bisa jauh lebih baik menunjukan kinerjanya karena zaman yang sudah berbeda,” terang Bustanul.
Lebih lanjut Bustanul menyampaikan bahwa keterbatasan yang ada dalam fasilitas tidak bisa dijadikan masalah, kita harus melihat masalah sebagai tantangan. ” Sebagai contoh dengan adanya terjadinya iklim El Nino saat ini, kita semua harus bisa beradaptasi dan melakukan mitigasi dan penanggulang dampak dari El Nino,” lanjutnya.
2 Komentar