Masalah lainnya adalah infrastruktur yang tidak memadai. Di banyak daerah pedesaan, infrastruktur seperti jaringan internet yang stabil atau jalur transportasi yang memadai sering kali kurang. Hal ini menghambat kemampuan petani untuk memanfaatkan teknologi berbasis data atau melakukan pemeliharaan terhadap alat-alat pertanian modern.

Budaya dan kebiasaan juga memainkan peran penting. Petani kecil sering kali terikat pada metode tradisional yang telah diwariskan secara turun-temurun. Perubahan kebiasaan ini memerlukan waktu dan upaya yang besar, serta sering kali menghadapi resistensi dari masyarakat yang lebih memilih metode lama yang sudah dikenal.

Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah, lembaga non-pemerintah, dan sektor swasta. Penyuluhan pertanian yang lebih efektif, bantuan finansial yang lebih mudah diakses, dan peningkatan infrastruktur dapat membantu petani kecil dalam mengadopsi teknologi pertanian. Dengan dukungan yang tepat, petani kecil dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan hasil pertanian dan kesejahteraan mereka.